Megawati-Prabowo Diharapkan Bertemu Sebelum Kongres PDIP, Said Abdullah: Mohon Jangan Diartikan Dagang Sapi Politik

Kamis, 16 Januari 2025 | 22:02 WIB
Megawati-Prabowo Diharapkan Bertemu Sebelum Kongres PDIP, Said Abdullah: Mohon Jangan Diartikan Dagang Sapi Politik
Prabowo Subianto dan Megawati bertemu. (istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, menegaskan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden RI Prabowo Subianto memang punya hubungan baik. Ia pun memohon doa agar pertemuan kedua tokoh tersebut bisa terjadi sebelum Kongres PDIP pada April 2025 mendatang.

"Ungkapan makna bahwa Ibu Mega bersahabat baik dengan Presiden Prabowo karena faktanya memang tidak ada hal yang menyebabkan hubungan kedua beliau retak, dan memang telah bersahabat sejak lama," kata Said dalam keterangannya yang diterima Suara.com, Kamis (16/1/2025).

"Mohon doanya saja kedua tokoh bangsa ini bisa segera bertemu secara fisik, meskipun saya yakin hubungan batin kedua beliau tetap erat," sambungnya.

Menurut Said, pertemuan kedua tokoh tersebut tentu baik bagi kehidupan politik nasional, setidaknya meredakan kegaduhan yang tidak proporsional, terutama dari kalangan pendengung.

"Doakan pertemuan kedua beliau bisa terlaksana setidaknya sebelum PDI Perjuangan melaksanakan Kongres. Seperti yang kami tegaskan sebelumnya, bahwa rencananya dalam Kongres PDI Perjuangan, DPP PDI Perjuangan akan mengundang Presiden Prabowo. Sebagai tamu kehormatan pada kongres nanti, tentu sudah sewajarnya didahulu pertemuan Ibu Mega dengan Presiden Prabowo," katanya.

Di sisi lain, Said tak mau jika kedua tokoh tersebut bertemu justru disimpulkan PDIP akan masuk ke dalam pemerintahan. Menurutnya, kalau pun kedua tokoh itu bertemu pasti membicarakan tentang politik negara.

"Hubungan baik kedua tokoh juga mohon jangan di artikan dagang sapi politik, dimana PDI Perjuangan masuk ke dalam pemerintahan. Karakter kedua tokoh tersebut tidak demikian," ujarnya.

"Jika momentum pertemuan kedua beliau terlaksana, saya yakin Ibu Mega akan bicara tentang politik negara, bagaimana membaca jalan menuju cita cita Indonesi Raya, bagaimana memperbaiki hukum dan mematuhui konstitusi, bicara tentang geo politik global, dan masalah masalah strategis negara seperti politik pangan dan energi," imbuhnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan, jika tidak masuknya PDIP ke dalam pemerintahan juga tidak berarti dimaknai sebagai partai oposisi.

Baca Juga: Di Depan Pengusaha Kadin, Prabowo Ingatkan Jangan Bersaing Secara Mematikan

"Seperti yang ditegaskan Ibu Mega kepada kami, sistem politik kita tidak mengenal oposisi atau koalisi. Jadi posisi PDI Perjuangan akan tetap berada diluar pemerintahan, dan akan menjadi sahabat yang kontruktif bagi pemerintahan Presiden Prabowo. Dan saya kira pilihan posisi seperti ini akan cenderung lebih bisa menjadi sahabat yang tulus. Persahabatan tanpa konsesi," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI