Suara.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menyatakan akan memberi dukungan penuh untuk persiapan program sarapan bergizi gratis yang dicanangkan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Pramono Anung-Rano Karno. Ia bahkan menyebut kebijakan itu bisa langsung dijalankan tahun ini.
Hal ini disampaikan Teguh usai menerima Tim Transisi Pramono-Rano di Balai Kota DKI, Kamis (16/1/2025). Ia menyebut Pemprov sudah meyiapkan anggaran yang bisa dipakai Pramono-Rano untuk menjalankan berbagai program termasuk sarapan gratis di sekolah.
Meski belum ada program sarapan gratis di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), kebijakan itu bisa dilaksanakan dengan menyiasati pos APBD lain.
"Itu (sarapan bergizi gratis) tentu saja ada beberapa pos-pos yang bisa disiapkan. Nantinya kita akan bicarakan lebih lanjut dengan tim transisi, secara teknisnya kita akan sampaikan," ujar Teguh usai pertemuan.
Bahkan, Teguh mengatakan Pemprov DKI memiliki dana belanja tak terduga (BTT) dalam APBD tahun anggaran 2025 yang bisa digunakan untuk mulai menjalankan program sarapan gratis.
"Kalau BTT kan bisa lah dengan pergeseran anggaran, nah itu kita siapkan. Jadi andai kata nanti memang akan ada program sarapan gratis, atau subsidi, atau bagaimana caranya," ucap Teguh.
Sebelumnya, Tim Transisi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih Pramono Anung-Rano Karno bertemu dengan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Marullah Matali dan jajarannya di Gedung DPRD DKI, Senin (13/1/2024). Kedua pihak membicarakan soal transisi pemerintahan dari era Penjabat (Pj) Gubernur DKI Teguh Setyabudi ke Pramono.
Pertemuan itu dipimpin oleh Ketua Tim Transisi Ima Mahdiah dan jajaran Tim Transisi Pramono-Rano lainnya.
Marullah mengatakan, pertemuan ini memang sudah seharusnya dilakukan agar memuluskan perpindahan kekuasaan dari Teguh ke Pramono.
"Hari ini mungkin pertemuan formal, pertemuan resmi kami diajak bicara dengan tim Transisi untuk mengkomunikasikan awal terkait dengan, ini sebenarnya sebuah keharusan bagi tim kami," ujar Marullah usai pertemuan.
Namun, ia menyebut kedua pihak baru membicarakan pembahasan umum mengenai apa yang akan dilakukan oleh Pramono-Rano saat masa-masa awal memimpin.
"Ketika pada akhirnya bertugas di Jakarta, apa-apa saja yang ada di Jakarta kami sampaikan secara umum dan apa-apa saja nanti yang akan dilakukan oleh gubernur terpilih tersebut, Itu kira-kira seperti itu, secara umum kita sampaikan," jelasnya.
Ia mencontohkan salah satu kebijakan Pramono-Rano yang sempat disinggung adalah program sarapan bergizi gratis. Kebijakan ini beda dengan buatan pemerintah pusat, Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Kemudian tadi pengendalian banjir, misalnya normalisasi beberapa sungai di Jakarta. Kemudian soal KJP, soal peluang, bursa kerja. Tapi kita tidak bahas secara detail, baru seperti itu saja," jelasnya.