Kencang Isu Jokowi Masuk Golkar, Analis Bongkar Alasannya

Kamis, 16 Januari 2025 | 14:54 WIB
Kencang Isu Jokowi Masuk Golkar, Analis Bongkar Alasannya
Momen Presiden ketujuh Joko Widodo atau Jokowi menghadiri penutupan Rapimnas Golkar, Rabu (21/8/2024) malam. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Isu Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi akan bergabung ke Partai Golkar terus santer terdengar. Hal itu dinilai wajar lantaran Ketua Umum DPP Partai Golkar kekinian yakni Bahlil Lahadalia dianggap sebagai 'orang' Jokowi.

"Rumor Joko Widodo akan bergabung ke Golkar tentu ada dasarnya. Faktor Ketua Umum Golkar Bahlil tampaknya bisa jadi penyebabnya," kata analis komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga kepada Suara.com, Kamis (16/1/2025).

Ia menilai, sudah rahasia umum, Bahlil bisa menjadi Ketua Umum Golkar karena pengaruh Jokowi yang saat itu masih menjadi presiden.

"Sebab, saat itu Bahlil bukanlah orang diperhitungkan di Golkar, apalagi diantara elite Golkar," katanya.

Baca Juga: Jelang HUT Ke-65, MKGR Buka Pintu untuk Jokowi dan Gibran: Kami Terbuka

Menurut Jamiluddin, jika Bahlil sengaja ditanam oleh Jokowi di Partai Golkar. Tujuannya agar Jokowi mulus berpartai.

"Tujuannya agar Jokowi mudah masuk ke Golkar bila memang ia menginginkannya," katanya.

Dia bilang, bagi Jokowi, orang yang sudah lama di partai, tentu tak nyaman tanpa partai.

"Jokowi sebagai politisi tentu akan merasa ada yang kurang bila tidak berpartai. Apalagi berpolitik itu kerapkali seperti candu. Karena itu, unsur ketagihan akan sangat kuat. Jokowi akan merasa ada yang kurang bila tidak berpolitik," pungkasnya.

Sebelumnya, isu beredar di kalangan awak media jika Presiden ketujuh RI Joko Widodo atau Jokowi akan bergabung dengan Partai Golkar lewat organisasi masyarakat pendiri partai.

Baca Juga: Ada Kabar Jokowi Bakal Gabung Golkar Lewat Ormas Pendiri, Elite Partai Bilang Begini

Jokowi dikabarkan akan diumumkan bergabung lewat ormas Golkar yakni Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) pada Rabu (15/1/2025) sore ini.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal Partai Golkar, M Sarmuji mengaku belum mendengar apapun mengenai hal itu.

"Saya belum dengar," kata Sarmuji saat dikonfirmasi Suara.com, Rabu (15/1/2025).

Ia mengaku akan mengkonfirmasi perihal kabar tersebut kepada Adies Kadir selaku Ketua Umum MKGR.

"Nanti saya tanyakan Pak Adis, Ketua Umum MKGR," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia menegaskan partai yang ia pimpin bersifat inklusif sehingga terbuka bagi siapapun untuk bergabung. Tidak terkecuali Joko Widodo atau Jokowi yang resmi dipecat dari PDIP.

"Golkar itu sangat inklusif. Golkar itu terbuka bagi semua anak bangsa yang pingin mengabdikan dirinya lewat politik lewat partai. Jadi Golkar sangat inklusif ya," kata Bahlil di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (16/12/2024).

Meski begitu, ditanya mengenai kans Jokowi bergabung ke Golkar, Bahlil menegaskan masih melihat perkembangan. Termasuk kemungkinan anak dan menantu Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution bergabung ke beringin, Bahlil menyerahkan keputusan kepada mereka masing-masing.

Bahlil menanggapi sikap partai lain yang terbuka bila Jokowi gabung. Menurutnya sikap tersebut tidak terlepas dari sosok Jokowi.

"Ya kan setiap partai pasti punya keinginan untuk mengajak tokoh-tokoh yang potensial. Pak Jokowi kan mantan presiden. Pasti punya apa ya, simpati yang banyak orang, dukungan yang banyak orang. Ya kita lihat lah," kata Bahlil.

Namun, saat ditanya adakah keinginan dan harapan agar Jokowi beserta Gibran dan Bobby bergabung ke Golkar? Bahlil menjawab normatif.

"Oh Alhamdulillah, Alhamdulillah. Ya kami doakan semuanya baik-baik," kata Bahlil.

"Kami doakan semuanya ya," sambung Bahlil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI