Serangan Udara Israel Hantam Gaza Sesaat setelah Gencatan Senjata Diumumkan, 20 Tewas

Bella Suara.Com
Kamis, 16 Januari 2025 | 11:42 WIB
Serangan Udara Israel Hantam Gaza Sesaat setelah Gencatan Senjata Diumumkan, 20 Tewas
Ilustrasi Gaza. /ANTARA/Anadolu/py
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Serangan udara Israel kembali mengguncang Gaza pada Rabu (15/1), meskipun telah diumumkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa sedikitnya 20 orang tewas akibat serangan tersebut, dengan 18 korban berasal dari Gaza City.

Juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmoud Bassal, mengatakan bahwa serangan udara tidak berhenti meskipun telah diumumkan gencatan senjata.

Kesepakatan Gencatan Senjata

Kesepakatan ini diumumkan oleh Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar untuk menghentikan pertempuran di Gaza selama enam minggu. Berdasarkan perjanjian yang diungkap oleh Presiden AS Joe Biden dalam pidatonya, kesepakatan ini mencakup pertukaran tahanan dan penarikan bertahap pasukan Israel dari wilayah Gaza.

Gencatan senjata ini akan mulai berlaku pada Minggu, 19 Januari. Selama periode ini, Israel akan membebaskan 30 tahanan Palestina untuk setiap sandera Israel yang dibebaskan, serta 50 tahanan Palestina untuk setiap tentara perempuan Israel yang ditahan di Gaza.

Baca Juga: Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza Tercapai, Apa Saja Rincian Kesepakatannya?

Sebagai langkah awal, sandera perempuan dan mereka yang berusia di bawah 19 tahun akan dibebaskan terlebih dahulu. Dalam 42 hari pertama, 33 sandera Israel akan dibebaskan, sementara total tahanan Palestina yang dibebaskan diperkirakan mencapai 1.650 orang.

Selain itu, penduduk yang mengungsi dari Gaza utara dapat mulai kembali ke wilayah mereka pada 22 Januari.

Penarikan Pasukan Israel dan Koridor Philadelphi

Dalam kesepakatan ini, Israel akan menarik pasukannya secara bertahap dari Netzarim dan Koridor Philadelphi. Namun, Israel sebelumnya menginginkan peran pengawasan di Koridor Philadelphi, yang akhirnya ditolak dalam kesepakatan akhir, termasuk permintaan Israel untuk memiliki perwakilan tetap di Perbatasan Rafah.

Kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa Hamas sempat mengajukan tuntutan baru terkait penempatan pasukan Israel di Koridor Philadelphi. Namun, menurut Netanyahu, Hamas akhirnya menarik tuntutan tersebut karena tekanan Israel.

Tahap Kedua Perundingan

Perundingan tahap kedua akan dimulai pada hari ke-16 gencatan senjata. Dalam tahap ini, fokus utama adalah pembebasan seluruh sandera yang masih ditahan dan penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza.

Baca Juga: Akhirnya Damai! Israel dan Hamas Sepakati Gencatan Senjata, Sandera Dibebaskan?

Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Sebagai bagian dari perjanjian, 600 truk bantuan kemanusiaan akan masuk ke Gaza setiap hari selama enam minggu masa gencatan senjata. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menekankan bahwa gencatan senjata ini harus menghilangkan hambatan dalam distribusi bantuan kemanusiaan.

Selain itu, Perbatasan Rafah dijadwalkan mulai dibuka kembali pada 16 Januari untuk memperlancar arus bantuan ke wilayah Gaza.

Perkembangan situasi di Gaza masih terus dipantau, sementara komunitas internasional berharap gencatan senjata ini dapat menjadi langkah awal menuju penyelesaian konflik yang lebih permanen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI