Suara.com - Wacana libur sekolah selama Ramadan 2025 semakin mendapat perhatian publik. Pemerintah melalui Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyebut keputusan final terkait hal ini akan diumumkan dalam waktu dekat.
Gagasan libur sekolah selama Ramadan awalnya diungkapkan oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar pada akhir Desember 2024 lalu. Menurutnya, libur selama satu bulan penuh dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk mengaji, menghafal Alquran, meningkatkan amalan sosial, hingga mempererat hubungan keluarga.
“Dengan libur penuh, siswa dapat memaksimalkan pembinaan akhlak dan nilai-nilai agama selama Ramadan,” ujar Nasaruddin, dikutip dari pemberitaan media massa.
Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi'i juga mengakui bahwa wacana libur sekolah Ramadan telah dibahas meski belum menjadi kebijakan resmi. "Udah ada wacananya," ungkap Romo pada Senin (30/12/2024).
Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir turut mendukung langkah ini. Ia menilai bulan Ramadan adalah momentum penting untuk mendidik akhlak dan budi pekerti generasi muda.
“Saya setuju. Bulan Ramadan harus dimanfaatkan untuk fokus membina akhlak, membina akal budi, dan menjalankan pembelajaran nilai-nilai agama,” katanya di sela forum Tanwir Aisyiah di Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Selain itu, Haedar juga menyoroti tantangan generasi muda yang tumbuh di era teknologi.
“Anak-anak sekarang hidup di era ‘sistem android’ yang membawa perubahan sosial luar biasa. Karena itu, pendidikan agama dan karakter sangat penting untuk menyeimbangkan pengaruh teknologi,” tambahnya.
Pemerintah memastikan akan merumuskan kebijakan ini dengan melibatkan Kementerian Pendidikan Dasar Menengah, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri. Rencana tersebut akan dituangkan dalam Surat Edaran Bersama yang dijadwalkan dirilis sebelum Ramadan 2025 dimulai pada bulan Maret mendatang.