Adu Klaim Antara Biden dan Trump soal Gencatan Senjata Israel dengan Hamas, Siapa yang Paling Berperan?

Bella Suara.Com
Kamis, 16 Januari 2025 | 06:05 WIB
Adu Klaim Antara Biden dan Trump soal Gencatan Senjata Israel dengan Hamas, Siapa yang Paling Berperan?
Seorang pria duduk di antara reruntuhan bangunan di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Rabu (17/7/2024). ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad/rwa.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gencatan senjata yang baru saja disepakati antara Israel dan Hamas tidak hanya menjadi sorotan dunia, tetapi juga menimbulkan perdebatan politik di Amerika Serikat. Presiden Joe Biden dan Donald Trump saling mengklaim peran penting dalam tercapainya kesepakatan ini, meski latar belakang diplomasi yang mengarah pada kesepakatan tersebut berlangsung jauh sebelum perundingan final.

Saat ditanya siapa yang layak mendapat pujian atas tercapainya gencatan senjata ini, Biden dengan tegas merespons, "Apakah itu lelucon?". Ia menolak memberikan kredit kepada Trump, meskipun mantan presiden itu sebelumnya telah mengklaim hampir seluruh kredit untuk perjanjian tersebut melalui sebuah pernyataan di media sosial.

Faktanya, isi kesepakatan saat ini hampir identik dengan proposal Biden yang diajukan pada Mei tahun lalu. Namun, peta geopolitik Timur Tengah telah berubah drastis sejak saat itu. Pengaruh Iran di kawasan telah melemah, Hamas dan Hezbollah mengalami kerugian besar, serta rezim Assad di Suriah jatuh.

Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, pada Senin (7/10/2024) menggambarkan situasi di Gaza sebagai "terjun bebas ke dalam barbarisme," menyoroti kebutuhan mendesak akan diplomasi dan penghentian kekerasan. /ANTARA/Anadolu/py
Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, pada Senin (7/10/2024) menggambarkan situasi di Gaza sebagai "terjun bebas ke dalam barbarisme," menyoroti kebutuhan mendesak akan diplomasi dan penghentian kekerasan. /ANTARA/Anadolu/py

Menurut Biden, kondisi ini tercipta berkat dukungan Amerika terhadap Israel, yang memungkinkan negara itu memperlemah Hamas dan sekutunya.

Baca Juga: Gencatan Senjata Israel dan Hamas Akan Dimulai Pekan Depan

"Dukungan kami membuat Israel mampu bertahan dan melancarkan serangan balik, menciptakan kondisi yang memungkinkan tercapainya kesepakatan ini," ujar Biden.

Meski demikian, tak bisa dipungkiri bahwa Trump memainkan peran penting dalam dinamika kesepakatan ini. Gaya diplomasi Trump yang tak terduga menciptakan tekanan pada berbagai pihak, mulai dari Qatar, Mesir, hingga Iran.

Pernyataannya yang mengancam akan terjadi “kekacauan besar” jika para sandera tidak dibebaskan sebelum ia resmi menjabat kembali menarik perhatian semua pihak.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun turut terpengaruh oleh ketidakpastian ini. Netanyahu yang sangat menginginkan normalisasi hubungan dengan Arab Saudi melalui kelanjutan Kesepakatan Abraham, membutuhkan Trump sebagai perantara untuk menyelesaikan perjanjian tersebut. Meski ia tahu Biden selalu berada di pihaknya, Netanyahu harus menari mengikuti irama Trump demi mewujudkan kesepakatan regional yang ia dambakan.

Diplomasi lintas pemerintahan antara tim Biden yang akan keluar dan tim Trump yang akan masuk menjadi kunci utama kesuksesan kesepakatan ini. Meski kedua belah pihak saling bersaing untuk mendapatkan kredit, tidak dapat disangkal bahwa kerja sama mereka pada momen ini merupakan faktor krusial dalam tercapainya kesepakatan tersebut.

Baca Juga: Kesepakatan Damai Gaza Semakin Dekat, AS Optimis Tuntaskan Pekan Ini

Kini, dunia menunggu implementasi perjanjian ini di lapangan, berharap gencatan senjata ini benar-benar membawa perdamaian yang bertahan lama. Meski kredit atas kesepakatan ini masih diperebutkan, satu hal yang pasti, perdamaian di Gaza adalah tujuan utama yang lebih besar dari sekadar klaim politik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI