Dujarric mengatakan PBB dan organisasi mitra "melakukan segala yang mungkin" untuk menjangkau warga Palestina yang membutuhkan dengan sumber daya yang sangat terbatas.
"Namun, permusuhan yang sedang berlangsung dan penjarahan bersenjata yang kejam serta pembatasan akses sistematis terus membatasi upaya kami," katanya. "Kerusakan jalan, persenjataan yang tidak meledak, kekurangan bahan bakar, dan kurangnya peralatan telekomunikasi yang memadai juga menghambat pekerjaan kami."
"Sangat penting bahwa bantuan vital dan barang-barang komersial dapat memasuki Gaza melalui semua penyeberangan perbatasan yang tersedia tanpa penundaan, dalam skala yang dibutuhkan," katanya.
Hamas menewaskan 1.200 orang di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, dan menyandera sekitar 250 orang, menurut penghitungan Israel.
Sejak saat itu, Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, dan populasi wilayah tersebut yang berjumlah 2,3 juta orang sebelum perang telah mengungsi berkali-kali, kata badan-badan kemanusiaan.