Soal Makan Bergizi Gratis, Legislator PDIP Ingatkan Masyarakat Tak Terlalu Ekspektasi Tinggi, Kenapa?

Rabu, 15 Januari 2025 | 18:20 WIB
Soal Makan Bergizi Gratis, Legislator PDIP Ingatkan Masyarakat Tak Terlalu Ekspektasi Tinggi, Kenapa?
Menu Makan Bergizi Gratis. (x/barengwarga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - DPR memproyeksikan manfaat program makan bergizi gratis (MBG) baru akan terlihat sekitar 3-4 tahun ke depan. Karena itu, Anggota Komisi IX DPR fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Edy Wuryanto mengingatkan publik jangan langsung berharap program tersebut cepat terlihat hasilnya dalam waktu dekat, mengingat MBG baru berlangsung selama satu pekan.  

Menurut Edy, salah satu tantangan dalam menjalankan program MBG ialah terkait dengan pembuatan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur yang memasak menu tersebut.

"Jangan berharap programnya langsung rame, ya. Karena membangun infrastruktur dapur itu tidak mudah. Mungkin 3-4 tahun baru kita merasakan hasilnya," kata Edy dalam forum media di Jakarta, Rabu (15/1/2025).

Presiden Prabowo Subianto juga diharapkan tidak terburu-buru dalam menjalankan program tersebut. Terlebih anggaran yang tersedia untuk MBG juga terbatas.

Baca Juga: Istana Klaim Program Makan Bergizi Gratis Tak Bakal Dibiayai dari Zakat: Sangat Memalukan!

Menurut Edy, pemerintah pusat perlu kehati-hatian agar penyaluran MBG tepat sasaran.

Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto. [Suara.com/Lilis Varwati]
Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto. [Suara.com/Lilis Varwati]

"Prioritaskan justru pada anak-anak miskin, anak orang kaya ya enggak usah dikasih makanan ini, enggak dimakan nanti. Karena di rumahnya sendiri itu ada ayam goreng, telur, tahu, tempe," tuturnya. 

Edy mengkritisi kalau penentuan target sasaran MBG saat ini sebenarnya terlalu luas. Hal itu yang nampak menjadi kelemahan dari program tersebut. Sebab, dengan menjadikan anak sejak balita hingga siswa SMA ditambah lagi kelompok ibu hamil dan ibu menyusui, membuat target sasarannya terlalu lebar sehingga pelaksanaannya rumit.

"Lalu dengan menu yang belum tentu sesuai dengan status gizi mereka. Kan gak mungkin sama menu balita dengan ibu hamil, ibu menyusui," ujarnya. 

Menurut Edy, MBG seharusnya lebih fokus dalam penanganan stunting. Sehingga target sasarannya bisa lebih mengerucut pada ibu hamil dan menyusui. 

Baca Juga: Pengakuan soal Mobil RI 36 Bikin Dongkol, Mahfud MD Sebut Raffi Ahmad Pejabat Tak Jujur: Negara Kok jadi Kampungan

"Saya lebih suka program ini ketika fokus untuk stunting. Hubungan dengan generasi emas juga jelas. Ini anak SMA semua dikasih, padahal satu kelas ada yang kaya, ada yang miskin," ucap Edy. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI