Suara.com - Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, dan rezim Israel telah mencapai kesepakatan mengenai usulan gencatan senjata di Gaza serta pembebasan tahanan, menurut laporan jaringan berita CBS yang mengutip sumber dekat dengan tim negosiasi di Doha, Qatar.
Pada Selasa malam, CBS melaporkan bahwa pejabat dari Arab, Amerika, dan Israel, yang berbicara dengan syarat anonim, menyatakan bahwa rancangan perjanjian gencatan senjata telah disetujui oleh kedua pihak dan jika semua berjalan lancar, kesepakatan tersebut bisa diselesaikan dalam minggu ini.
Jika rincian akhir disetujui dan ditandatangani oleh rezim Israel, implementasi perjanjian dapat dimulai pada akhir pekan ini, yang akan terjadi di hari-hari terakhir pemerintahan Presiden AS Joe Biden, sementara pemerintahan Presiden terpilih AS Donald Trump akan mengawasi proses pelaksanaannya, tambah sumber tersebut.
Media tersebut juga mengklaim bahwa, berdasarkan dokumen yang diperoleh, tahap pertama dari kesepakatan meliputi pertukaran tahanan, sedangkan tahap kedua akan berfokus pada penarikan tentara Israel dari Gaza.
Baca Juga: 12 Ribu Siswa Palestina Tewas dan Terluka Akibat Agresi Israel
Menurut CBS, tahap ketiga akan melibatkan pertukaran jenazah, dimulainya rekonstruksi Gaza, dan pembukaan perbatasan.
Sebelumnya, media Israel melaporkan bahwa kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan rezim Israel diperkirakan dapat tercapai pada hari Kamis atau Jumat, dengan mengklaim kemajuan dalam kesepakatan pertukaran tahanan dan persiapan penarikan pasukan oleh tentara rezim dari Gaza.
Hingga saat ini, baik Israel maupun Hamas belum memberikan reaksi resmi terkait kesepakatan yang mungkin terjadi. Namun, Hamas menginformasikan bahwa para pemimpin mereka telah melakukan serangkaian konsultasi dengan pemimpin kelompok Palestina lainnya mengenai kemajuan dalam negosiasi dengan rezim Zionis di Doha.