Nasaruddin Umar Temui Menteri Haji Arab Saudi, Usul Tambahan Kuota Petugas Haji Demi Jamaah Lansia

Yazir Farouk Suara.Com
Rabu, 15 Januari 2025 | 12:17 WIB
Nasaruddin Umar Temui Menteri Haji Arab Saudi, Usul Tambahan Kuota Petugas Haji Demi Jamaah Lansia
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F Al Rabiah, Jeddah, Minggu (12/1/2025) [Dok. Kemenag]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Agama Nasaruddin Umar bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F Al Rabiah, di Jeddah pada 12 Januari 2025. Pertemuan tersebut membahas upaya peningkatan layanan haji bagi jemaah Indonesia, terutama bagi mereka yang lanjut usia (lansia).

Nasaruddin menyampaikan tiga usulan utama untuk meningkatkan kenyamanan jemaah haji Indonesia.

Pertama, Nasaruddin mengusulkan tambahan kuota petugas haji. Ia menyoroti banyaknya jemaah Indonesia yang berusia lanjut, terutama mereka yang berusia 65 tahun ke atas. Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), lebih dari 42 ribu jemaah lansia akan berangkat haji pada 2025, ditambah 10 ribu kuota prioritas bagi lansia.

Menteri Agama RI Nasaruddin Umar bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F Al Rabiah, Jeddah, Minggu (12/1/2025) [Dok. Kemenag]
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F Al Rabiah, Jeddah, Minggu (12/1/2025) [Dok. Kemenag]

“Dengan kuota petugas haji yang hanya 2.210 orang, sulit bagi petugas untuk melayani ribuan jemaah. Dalam satu penerbangan, hanya ada tiga petugas untuk 300-400 jemaah. Ini perlu dievaluasi, terutama soal pembagian tugas berdasarkan gender,” ujar Nasaruddin.

Baca Juga: BSI Tagih Calon Jamaah untuk Lunasi Biaya Haji

Nasaruddin juga menekankan pentingnya menilai kondisi kesehatan lansia berdasarkan kemampuan fisik (istithaah) daripada hanya menggunakan batasan usia, mengingat banyak jemaah berusia 90 tahun ke atas yang masih sehat.

Kedua, Nasaruddin melobi agar petugas haji Indonesia dibebaskan dari biaya masuk Masyair (Arafah-Muzdalifah-Mina), yang kabarnya akan diberlakukan tahun ini. “Kami berharap seperti tahun lalu, petugas bisa dibebaskan dari biaya ini,” ucapnya.

Ketiga, Nasaruddin mengusulkan skema Tanazul, yaitu memberikan kesempatan kepada jemaah yang tinggal di sekitar Jamarat untuk kembali ke hotel selama fase Mabit. Skema ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan di Mina, mengingat besarnya jumlah jemaah haji Indonesia.

Menteri Agama RI Nasaruddin Umar bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F Al Rabiah, Jeddah, Minggu (12/1/2025) [Dok. Kemenag]
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq F Al Rabiah, Jeddah, Minggu (12/1/2025) [Dok. Kemenag]

Sementara, Nasaruddin juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Arab Saudi atas pengelolaan haji yang semakin baik setiap tahunnya. “Kami sangat mengapresiasi perencanaan haji yang dirancang Saudi. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan manajemen penyelenggaraan haji,” ujarnya.

Selain bertemu Menteri Haji dan Umrah, Menag juga melakukan pertemuan dengan berbagai stakeholder penyedia layanan haji di Arab Saudi. Dalam kunjungan tersebut, Indonesia kembali menjadi sorotan atas manajemen penyelenggaraan haji yang dinilai baik oleh banyak negara.

Baca Juga: Kabar Baik, Biaya Haji 2025 Berpeluang Turun Lagi!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI