Misteri Pagar Laut 30 Km di Tangerang: Benarkah Milik Selebriti Dekat Kekuasaan?

Rabu, 15 Januari 2025 | 07:47 WIB
Misteri Pagar Laut 30 Km di Tangerang: Benarkah Milik Selebriti Dekat Kekuasaan?
Pagar laut membentang 30,16 Km di laut Tanggerang (Foto Ist).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pagar Laut di Tangerang sepanjang 30 km yang meresahkan warga sekitar itu kini disebut-sebut milik seorang selebriti terkenal.

Pengakuan pagar laut misterius itu milik selebriti ini diungkapkan oleh seorang nelayan di Pulau Cangir bernama Heru.

Pernyataan soal selebriti pemilik sebenarnya pagar laut tersebut membuat seorang Refly Harun syok.

Menurutnya, orang terkaya se-Indonesia saja belum tentu bisa membeli sebuah laut. Namun adanya Pagar Laut misterius ini justru disebut milik seorang selebriti.

Baca Juga: Matikan Rezeki Nelayan! Pagar Laut di Bekasi Sudah Dipatok 9 Bulan Lalu

“Kalau seandainya ini tidak dilakukan oleh pemerintah, tetapi dilakukan oleh seorang selebriti, wah luar biasa..,” sebut Refly, dikutip dari kanal youtubenya, Selasa (14/1/25).

“Dia bisa memiliki laut ya, padahal tidak ada orang paling kaya di republik Indonesia inipun yang bisa membeli laut. Karena laut itu belongs to the republic, belongs to the people, belongs to Indonesian people yang berjumlah 270 juta lebih,” sambungnya.

Refly Harun tak berani mengungkap siapa dalang sebenarnya dibalik pagar laut misterius tersebut. Pasalnya, dirinya masih menduga-duga saja.

“Kita bisa membayangkan, kalau clue nya adalah selebriti, kemudian lagi booming, kemudian yang berbisnis, maka harus tambah yang dekat dengan kekuasaan pastinya,” ucapnya.

“Karena yang seperti ini hanya orang yang dekat dengan kekuasaan dan berani melakukan ini,” tambahnya.

Baca Juga: Tanggapi Teka-teki Laut Pagar 30 KM, Komeng Perdana Tuai Komentar Negatif Sejak Jadi DPD

Sebelumnya, Pagar laut yang dterbentang di laut Pantai Utara itu disebut sebagai bentuk mitigasi bencana dan Upaya melestarikan ekosistem laut.

Tanggul bambu yang terpasang itu disebut memiliki fungsi dalam melindungi pantai dari gelombang besar dan potensi bencana tsunami.

Namun, karena tidak ada sosialisasi sebelumnya kepada masyarakat setempat, sehingga fenomena pemagaran laut itu mencemaskan warga. Terlebih, pagar tersebut sudah mengganggu aktivitas warga mencari ikan.

Kontributor : Kanita

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI