Pedagang Kantin Rugi, Muncul Usulan MBG Digelar 2 Kali Seminggu

Rabu, 15 Januari 2025 | 07:29 WIB
Pedagang Kantin Rugi, Muncul Usulan MBG Digelar 2 Kali Seminggu
Pelaksanaan hari pertama program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sleman, Senin (13/1/2025). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah sudah mulai melaksanakan program makan bergizi gratis (MBG) kepada siswa di seluruh Indonesia. Di tengah program yang sudah berjalan, muncul usulan dari Komite Nasional Pencegahan Stunting (KNPS) pelaksanaan MBG diubah yang awalnya setiap hari menjadi dua minggu sekali. 

Usulan itu merupakan salah satu hasil rakernas KNPS yang digelar di Sentul, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. 

Ketua Umum KNPS, David Hamka mengungkapkan alasan usulan program MBG hanya dilaksanakan dua minggu sekali karena sejumlah pertimbangan. Salah satunya soal dampak program MBG kepada nasib pedagang kantin dan tokoh di sekitar sekolah. 

“Pelaksanaan MBG setiap hari telah menunjukkan dampak yang signifikan, namun kita juga harus mempertimbangkan dampaknya terhadap kantin dan toko di sekolah," katanya dikutip pada Rabu (15/1/2025). 

Baca Juga: Sebut Jabat Stafsus Menkomdigi karena Berjasa jadi Buzzer, Arief Poyuono soal Rudi Valinka: Sudah Dimaafkan Prabowo

"Dengan frekuensi dua kali seminggu, program ini akan tetap memberikan manfaat besar, sambil memberi ruang bagi kantin sekolah untuk terus beroperasi dan mendukung ekonomi sekolah,”  sambung David Hamka. 

Tak hanya itu, David menyebut usulan yang disampaikan KNPS juga bisa memberikan waktu bagi pemerintah untuk meningkatkan kualitas menu program MBG sehingga bisa meningkatkan tingkat selera makan anak-anak.

Pelaksanaan hari pertama program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sleman, Senin (13/1/2025). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]
Pelaksanaan hari pertama program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sleman, Senin (13/1/2025). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

“Fokus utama MBG adalah membangun kebiasaan makan sehat di masyarakat. Dengan program yang berjalan dua kali seminggu, kami memberikan kesempatan bagi siswa dan keluarga untuk mengadopsi kebiasaan makan sehat secara mandiri pada hari-hari lainnya,” ujarnya. 

Menurutnya, usulan itu bukan untuk menihilkan upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama siswa sekolah. Rekomendasi dari KNPS diklaim demi mendidik masyarakat agar terbiasa dengan pola makan sehat. 

“KNPS siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memastikan keberhasilan program ini dan terus berkomitmen dalam upaya pencegahan stunting di Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga: Penghina Prabowo Kini jadi Stafsus Menkomdigi, Rudi Valinka Disamakan Akun Fufufafa!

Pedagang Kantin Merugi

Program MBG milik Presiden Prabowo Subianto-Wapres Gibran Rakabuming Raka ternyata dikeluhkan sejumlah pedagang kantin di sekolah. Salah satunya adalah Ninux (52), pedagang di kantin sekolah di kawasan Jakarta Barat. 

Wali Kota Solo Teguh Prakosa meninjau pelaksanaan makan bergizi gratis di SDN Purwodiningratan Solo, Jawa Tengah, Senin (13/1/2025). [ANTARA/Aris Wasita]
Wali Kota Solo Teguh Prakosa meninjau pelaksanaan makan bergizi gratis di SDN Purwodiningratan Solo, Jawa Tengah, Senin (13/1/2025). [ANTARA/Aris Wasita]

Dia mengaku gegara program MBG, omzet penjualannya merosot.

"Biasanya Rp1,2 (juta) ya sehari Rp1,2 (juta). Sekarang Rp600 (ribu) per hari. Paling ada yang sebelum makan pada beli air doang, gitu. Habis itu kan enggak banyak," ujar Ninu kepada Suara.com, Selasa (7/1/2025). 

Demi menyiasatinya, Ninu mengaku kini memperbanyak jualan makanan ringan ketimbang lauk berat. Diharapkan para siswa yang tak terlalu kenyang setelah makan MBG bisa jajan di kiosnya. 

"Paling cemil-cemilan. Kalau nasi-nasi enggak berani aku (stok) banyak sekarang, biasanya kan banyak," jelasnya. 

Ia pun meminta pemerintah memikirkan nasib para pedagang kantin yang kini terdampak program ini. Ninu berharap adanya bantuan berupa insentif kepadanya dan penjual lain. 

"Maksudnya paling enggak ada insentif lah buat kantin. Ya, soalnya anjlok banget. Apa lagi saya sekarang udah enggak ada suami, janda, ngandelin dari sini," ucapnya. 

"Tolong dong sampai-in ke Pak Prabowo, ke sekolah kan kami cari makan juga," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI