Rocky Gerung: kalau Program MBG Gagal, Artinya Proyeksi Bonus Demografi Juga Ikut Gagal

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Selasa, 14 Januari 2025 | 19:00 WIB
Rocky Gerung: kalau Program MBG Gagal, Artinya Proyeksi Bonus Demografi Juga Ikut Gagal
Rocky Gerung [Tangkap Layar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung mengatakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa berisiko pada proyeksi bonus demografi Indonesia jika tidak dikelola dengan perencanaan dan evaluasi yang matang.

Program MBG menjadi salah satu janji politik Prabowo Subianto dalam rangka meningkatkan gizi anak-anak Indonesia.

Namun, Rocky menilai keberlangsungan program MBG krusial dalam memengaruhi masa depan generasi muda sebagai bonus demografi Indonesia.

“Kita mesti ingat, anak-anak ini adalah investasi untuk bonus demografi. Kalau program ini gagal hari ini, artinya proyeksi bonus demografi juga ikut gagal,” ujar Rocky dikutip dari Youtube Rocky Gerung Official, Selasa (14/1/2025).

Baca Juga: Dendam Kesumat Megawati ke Jokowi Tak Mudah Terobati, Meski Prabowo Jadi Penengah

Rocky menyebut bahwa program MBG tidak sekadar memberi makan saja, tetapi juga harus dirancang untuk menghasilkan dampak jangka panjang pada kualitas SDM.

Gizi yang diberikan melalui program ini, menurutnya, akan menentukan kecerdasan, kesehatan, dan produktivitas generasi mendatang.

Salah satu kritik utama yang disampaikan Rocky adalah kurangnya perencanaan yang matang terkait pendanaan dan pelaksanaan program.

Dengan anggaran sebesar Rp71 triliun yang hanya cukup hingga Juni, ia mempertanyakan bagaimana pemerintah akan menjamin keberlanjutan program ini.

“Kalau ini dimasukkan sebagai proyek nasional, maka dia harus berkelanjutan. Jangan sampai sifat coba-coba ini membatalkan proyek-proyek lain,” ujar Rocky.

Baca Juga: Program MBG Jalan Tapi Masih Ada Anak Sulit Bayar Sekolah, Komisi X DPR Soroti Kasus Siswa SD Dihukum di Medan

Ia juga menyoroti pentingnya keterbukaan pemerintah dalam menerima kritik untuk memperbaiki pelaksanaan program ini.

Menurut Rocky, masalah lain yang perlu diperhatikan adalah apakah makanan bergizi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan anak-anak dan diterima dengan baik oleh mereka.

 Pelaksanaan hari pertama program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sleman, Senin (13/1/2025). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]
Pelaksanaan hari pertama program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sleman, Senin (13/1/2025). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

“Buat anak-anak, makanan itu bukan hanya soal gizi, tapi juga harus enak. Kalau tidak, justru ada risiko anak-anak menolak makan atau malah stres secara psikologis,” tambahnya.

Rocky mengingatkan bahwa kegagalan program MBG tidak hanya berdampak pada generasi sekarang, tetapi juga pada masa depan Indonesia.

Bonus demografi yang diharapkan dapat menjadi momentum bagi pertumbuhan ekonomi nasional bisa berbalik menjadi bencana jika SDM tidak siap.

Ia menegaskan bahwa pemerintah harus melibatkan pakar, ahli gizi, dan masyarakat dalam mengevaluasi program ini secara menyeluruh. Dengan cara ini, program MBG tidak hanya menjadi alat kampanye, tetapi benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masa depan bangsa.

Reporter: Kayla Nathaniel Bilbina

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI