Kapal Monster Tiongkok Ancam Nelayan Filipina di Laut China Selatan

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Selasa, 14 Januari 2025 | 18:40 WIB
Kapal Monster Tiongkok Ancam Nelayan Filipina di Laut China Selatan
Ilustrasi Bendera Filipina. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Filipina menuduh China pada hari Selasa mengintimidasi nelayannya di beting Laut Cina Selatan yang disengketakan, dan menormalkan "kehadiran ilegal", setelah Beijing mengirim kapal penjaga pantai terbesarnya ke zona maritim Manila.

Langkah tersebut dilakukan dengan latar belakang meningkatnya ketegangan antara Filipina, sekutu perjanjian AS, dan Beijing selama dua tahun terakhir, yang berasal dari klaim mereka yang tumpang tindih di jalur perairan Laut Cina Selatan yang sibuk.

Filipina telah memprotes bulan ini terhadap masuknya kapal-kapal China di zona ekonomi eksklusif (ZEE) sepanjang 200 mil laut, termasuk kapal sepanjang 165 m (541 kaki) 5901, yang terakhir terlihat 77 mil laut di lepas pantai provinsi barat Zambales.

Jonathan Malaya, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Filipina, menegaskan kembali seruan agar Beijing menarik "kapal monster" dari perairan Manila yang katanya dikerahkan untuk mengintimidasi nelayannya di sekitar Beting Scarborough.

"Kami terkejut dengan meningkatnya agresi yang ditunjukkan oleh Republik Rakyat Tiongkok dalam mengerahkan kapal monster itu," kata Malaya dalam sebuah konferensi pers.

"Ini adalah eskalasi dan provokatif," Malaya menambahkan, menyebut kehadiran kapal itu "ilegal" dan "tidak dapat diterima".

"Ini juga merupakan upaya yang jelas untuk mengintimidasi nelayan kami dan merampas mata pencaharian mereka yang sah."

Kedutaan Besar Tiongkok di Manila mengatakan beting itu, yang disebutnya "Huangyan Dao", adalah wilayah Tiongkok, dan tindakannya "sepenuhnya sesuai dengan hukum".

"Ini sepenuhnya dibenarkan," kata kedutaan itu dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: 43 Ide Ucapan Tahun Baru Imlek 2025 untuk Bos, Dilengkapi dengan Bahasa Mandarin

Sejak Tiongkok merebut Beting Scarborough pada tahun 2012 setelah pertikaian dengan Filipina, kapal-kapal penjaga pantainya telah mempertahankan kehadiran konstan untuk berpatroli di daerah itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI