Suara.com - Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyampaikan pemerintah menargetkan mengimpor sebanyak 200 rihu sapi di tahun 2025 ini. Impor sapi itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan susu dalam negeri.
Sudaryono berujar, selain Australia ada beberapa negara lain yang sudah teregister untuk mengekspor sapi ke Indonesia.
"Kita harap di 2025 ini masuk 200 ribu (sapi) sampai akhir tahun. Ini kebut semua urusan lahan peternaknya di mana. Yang jelas ini bukan negara impor, tapi orang berinvestasi," kata Sudaryono di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (14/1/2025).
"Orang boleh dong bikin pabrik apa di Indonesia ini bikin pabrik susu dengan sapinya di datangkan," sambungnya.
Baca Juga: Kenapa Tak Semua Siswa Dapat Susu di Makan Bergizi Gratis? Wamentan Ungkap Alasannya
Adapun mengenai rencana impor sapi diungkapkan Sudaryono saat menanggapi banyak siswa yang tidak mendapatkan susu dalam program makan bergizi gratis.
Ia menyampaikan alasan tidak semua siswa mendapatkan sush lantaran kebutuhan susu yang masih mengandalkan hasil impor. Padahal, Presiden Prabowo Subianto menginginkan ada menu susu di program makan bergizi gratis yang diberikan kepada siswa sekolah.
"Betul. Susu itu kan sebetulnya maunya pak presiden semua dikasih susu, cuma kita susu masih impor semua," kata Sudaryono.
Meski tidak mendapatkan susu dalam menu makan bergizi gratis, pemerintah mengganti dengan menu lain yang mempunyai nilai protein.
"Kalau masih impor kita subtitusi dulu sumber protein lain dulu sembari kita datangkan sapi hidup supaya bisa produksi dalam negeri," kata Sudaryono.
Baca Juga: Tingkatkan Minat Milenial di Dunia Pertanian, Wamentan Sudaryono Gandeng Raffi Ahmad