Suara.com - Lima tahun setelah meraih ketenaran karena duduk di atas pohon untuk mengakses Internet guna mengikuti ujian, Veveonah Mosibin kini tengah menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Manajemen dan Sains (MSU) di Shah Alam.
Dedikasi mahasiswi Sabah ini terhadap pendidikannya, termasuk memanjat pohon untuk mendapatkan koneksi Internet yang stabil untuk ujian daringnya, jelas membuahkan hasil. Menurut New Straits Times, wanita berusia 23 tahun yang menjadi viral berkat video YouTube berdurasi 11 menit berjudul '24 Hours On Tree' itu kini tengah mengejar minatnya untuk belajar kedokteran, dengan harapan suatu hari nanti bisa menjadi dokter bedah.
Sebelum menekuni kedokteran, wanita berusia 23 tahun asal Kampung Sapatalang, Pitas ini menyelesaikan pendidikan di bidang ilmu kelautan di Universiti Malaysia Sabah (UMS).
Namun, ia kemudian menyadari bahwa hal itu tidak sejalan dengan panggilan hidupnya. "Ceritanya panjang," ungkapnya, "tetapi kondisi mental yang tidak stabil dan depresi dapat menyebabkan pilihan yang buruk yang tidak sejalan dengan kemampuan dan minat sejati seseorang.
Baca Juga: Orang Miskin Dilarang Sekolah: Cerita Pilu Siswa SD Duduk di Lantai karena Menunggak SPP
"Saya mulai kehilangan minat selama pandemi COVID-19, karena kami harus mempelajari semuanya secara daring. Ilmu kelautan membutuhkan pembelajaran yang lebih langsung dan fisik," jelasnya.
Setelah lulus dari UMS tahun lalu, ia tidak membuang waktu dan memulai gelar kedokterannya di MSU pada bulan Oktober.
Mahasiswa tersebut menambahkan bahwa perjalanannya sejak ia menjadi viral telah lama, dan mengakui bahwa ketenaran yang ia alami selama pandemi berdampak buruk pada kesehatan mentalnya.
"Saya tidak menyangka video itu akan menjadi viral," katanya dalam sebuah wawancara dengan The Star.
"Banyak perundungan siber, dengan beberapa orang menyebut saya sebagai pencari perhatian."
Baca Juga: Siswa SD di Medan Dihukum Duduk di Lantai Dapat PIP dan Sudah Diambil Orang Tua
"Meskipun hal itu mendatangkan pro dan kontra, saya memilih untuk fokus pada sisi positifnya. Saya senang telah berkontribusi pada komunitas saya dengan cara tertentu," katanya, seraya menambahkan bahwa ia telah pulih.
Setelah kisah Veveonah tentang puncak pohon menjadi viral, Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) meningkatkan infrastruktur internet di desanya, sehingga meningkatkan konektivitas bagi komunitasnya.
Kini, dengan harapan untuk mencapai puncak baru, Veveonah berharap untuk kembali ke kampung halamannya untuk mengabdi kepada komunitasnya sebagai dokter medis.