Suara.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta merilis peta rawan bencana di wilayah Jakarta pada Januari 2025. Sejumlah wilayah diberi peringatan dini akan potensi tanah longsor di zona menengah dan tinggi.
Informasi tersebut disampaikan melalui akun Instagram resmi BPBD DKI Jakarta, @bpbddkijakarta.
Peringatan dini untuk sejumlah wilayah ini merujuk pada peta prakiraan curah hujan bulanan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Pada zona menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Sementara pada Zona Tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali," tulis akun itu, Selasa (14/1/2025).
Baca Juga: Longsor Susulan Terjang Sukabumi, Akses Jalan Nasional Jalur Bagbagan-Kiaradua Terputus Total
Wilayah potensi tanah longsor terjadi di empat administrasi Jakarta, yakni Jakarta timur, barat, selatan dan pusat.
Prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan.
"Untuk itu, kepada lurah, camat, dan masyarakat diimbau untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal," lanjutnya.
Berikut daerah di Jakarta berada di zona menengah dan tinggi, yaitu:
- Jakarta Barat, meliputi wilayah Kecamatan Kembangan.
- Jakarta Pusat, meliputi wilayah Kecamatan Menteng.
- Jakarta Selatan, meliputi wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan, Tebet.
- Jakarta Timur, meliputi wilayah Kecamatan Cakung, Cipayung, Ciracas, Duren Sawit, Jatinegara, Kramatjati, Makasar, Matraman, Pasar Rebo, Pulo Gadung.
Baca Juga: Longsor di Temanggung Telan Korban Jiwa, Satu Warga Meninggal Tertimbun Reruntuhan