Suara.com - Ketersediaan susu pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jakarta masih mendapatkan sorotan. Susu dianggap menjadi menu penting untuk diberikan, khususnya kepada para pelajar.
Seperti yang disampaikan oleh salah satu orang tua siswa di Sekolah Luar Biasa (SLB) Cahya Jaya, Jakarta Utara, Kana Rahmawati (53). Menurutnya, susu lebih baik diberikan kepada siswa setiap hari selama program MBG berjalan.
"Lebih baik tiap hari dikasih susu. Sangat membantu untuk pertumbuhan anaknya," ujar Kana kepada Suara.com, Senin (13/1/2025).
Menu yang disajikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kelapa Gading di hari pertama pelaksanaan MBG untuk SLB Cahaya Jaya itu adalah ayam goreng, tahu, sayur kacang panjang, nasi putih, dan pisang.
Baca Juga: Siswa SLB 2 Kali Lepehkan Lauk Makan Bergizi Gratis, Kenapa?
Melihat menu itu, Kana merasa sebenarnya sudah cukup. Apalagi cucunya itu terlihat lahap dan menghabiskan makanan tersebut.
"Alhamdulillah cukup. Mungkin buat anak yg lebih besar mungkin kurang, tapi karena anak saya masih kelas 2 (SD) jadi cukup," tuturnya.
"Anak-anak nerima-nerima saja. Alhamdulillah anak-anak senang-senang saja, makanannya dimakan habis. Makanan favoritnya kan ayam," tambahnya memungkasi.
Sejumlah tujuh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mulai beroperasi untuk menjalankan program MBG di pekan kedua berjalannya kebijakan ini. Dengan demikian, ada tambahan sejumlah sekolah yang akan ikut dikirim makan gratis.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Sarjoko mengatakan pihaknya sudah memeriksa kesiapkan dari tujuh SPPG yang mulai beroperasi Senin (13/1/2025) itu.
Baca Juga: SLB Bakal Dapat MBG, BGN Minta Sekolah Koordinasi dengan SPPG untuk Menu Siswa
"Hasil koordinasi bahwa tujuh SPPG telah siap akan mulai melaksanakan MBG mulai 13 Januari 2025," ujar Sarjoko kepada wartawan, Senin (13/1/2025).
Dari tujuh SPPG itu, ada 64 sekolah dengan 21.223 peserta didik yang akan diikutsertakan program inisiasi Presiden Prabowo Subianto itu.
"Terdapat tujuh SPPG baru, dengan sasaran 64 sekolah dan 21.223 peserta didik," icap Sarjoko.
Hingga saat ini sudah beroperasi 11 SPPG di Jakarta dengan sasaran 33.277 peserta didik.
"Sejak 6 Januari 2025 telah beroperasi 11 SPPG dengan sasaran 105 sekolah dan 33.277 peserta didik," ucap Sarjoko.
"Akan dilakukan kunjungan Menko PMK didampingi Pejabat Pemda DKI Jakarta di SLB B/C Cahaya Jaya pada 13 Januari 2025 pukul 09.30," tambahnya memungkasi.
Berikut 7 SPPG baru untuk pelaksanaan MBG mulai Senin (13/1/2025):
- SPPG Kelapa Gading, Jakarta Utara, 8 sekolah (3.081 siswa)
- SPPG Koja, Jakarta Utara, 4 sekolah (2.991 siswa)
- SPPG Koja/Yayasan Megaverse, Jakarta Utara, 5 sekolah (2.759 siswa)
- SPPG Kemang, Jakarta Selatan, 12 sekolah (3.094 siswa)
- SPPG Kota Jakarta Timur Ciracas, 13 sekolah (3.045 siswa)
- SPPG Khusus Yayasan Peleton Buaran, Jakarta Timur, 7 sekolah (3.170 siswa)
- SPPG Yaayasan Mora Perkasa Pulogadung, Jakarta Timur, 11 sekolah (3.083 siswa)