Nasib Tragis Balita 3 Tahun Tewas Dianiaya Pasutri di Bekasi: Disundut Rokok, Dipukul karena BAB di Celana

Senin, 13 Januari 2025 | 20:32 WIB
Nasib Tragis Balita 3 Tahun Tewas Dianiaya Pasutri di Bekasi: Disundut Rokok, Dipukul karena BAB di Celana
Ilustrasi penganiayaan. (Unsplash/Ari Spada)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi mengungkap, sebelum melakukan penganiayaan terhadap anak kandungnya hingga berujung tewas, AZR (19) dan SD (22) ternyata sering melakukan penyiksaan.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra mengatakan, pasangan suami-istri (pasutri) ini sering melakukan melakukan penganiayaan yang disebabkan hal sepele.

Dalam kesehariannya, anak yang masih berusia 3,9 tahun ini sering mendapat kekerasan di tubuhnya hanya karena ia buangair besar (BAB) di celana. Tak hanya itu bahkan AZR dan SD juga kerap menyundut korban.

“Sebelumnya anak korban sering mendapat kekerasan dari para tersangka dengan cara dipukul di bagian kepala, badan dan dibakar atau sundut rokok karena buang air besar dicelana tidak pernah memberitahukan walaupun sudah dibilang berkali-kali,” kata Wira di Polda Metro Jaya, Senin (13/1/2025).

Baca Juga: Fakta Mayat Balita Terbungkus Sarung di Bekasi: Pengemis Nge-fly Lem Aibon, Anaknya Tewas Dianiaya Cuma Gegara Muntah

Puncak kekesalan mereka yakni saat ditegur oleh pihak karyawan minimarket. Pasalnya, balita ini muntah di halaman minimarket usai mengkonsumsi susu yang diberikan oleh AZR.

“Para tersangka kesal atau emosi terhadap korban yang ditegur oleh karyawan sebuah minimarket karena muntah di teras minimarket tempat para tersangka mengemis sehari-hari,” ucapnya.

Wira mengatakan, pasutri ini terancam tidak lagi bisa mengemis di minimarket tersebut jika peristiwa itu kembali terulang.

“Apabila mengulangi lagi (muntah di teras) maka tidak diperbolehkan mengemis di tempat tersebut,” ucap Wira.

Peristiwa ini terungkap saat ditemukannya seorang jasad balita dengan luka di sekujur tubuhnya, di wilayah Bekasi.

Baca Juga: Aniaya Anak Hingga Tewas, Pasutri di Bekasi Sempat Hirup Lem Aibon

Usai diselidiki ternyata anak tersebut merupakan anak kandung dari AZR dan SD, yang setiap harinya tinggal di lokasi kejadian. Keduanya tinggal di sebuah ruko tak berpenghuni.

Keduanya kesal hingga melakukan penganiayaan berujung kematian terhadap korban. Sebelum melakukan penganiayaan, AZR juga dalam kondisi ‘ngefly’.

Pasalnya ia baru memghirup lem aibon yang dibelinya di minimarket tempat ia biasa mengemis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI