Suara.com - Pejabat senior Hamas, Osama Hamdan, menyatakan bahwa gerakan perlawanan Palestina sedang melakukan upaya serius untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.
Hamdan menyampaikan pernyataan tersebut dalam sebuah konferensi pers di Aljazair pada hari Minggu, seperti dilaporkan oleh kantor berita Sama Palestina.
Ia menegaskan bahwa Hamas berkomitmen terhadap proses negosiasi gencatan senjata di Gaza, namun pihaknya tidak akan membagikan rincian perundingan hingga ada kesepakatan final.
Hamdan juga menjelaskan bahwa Hamas tidak ingin memberikan peluang kepada Israel untuk melancarkan perang psikologis terhadap rakyat Palestina, mengingat rezim tersebut berupaya menciptakan ketegangan di antara masyarakat Palestina.
Sementara itu, seorang sumber yang mengetahui mengenai negosiasi gencatan senjata mengungkapkan kepada outlet berita New Arab bahwa komite teknis dari Hamas dan Israel, bersama mediator, telah menyusun perjanjian yang kini siap ditandatangani.
Menurut sumber tersebut, tahap awal perjanjian mencakup ketentuan mengenai pemulangan pengungsi, penarikan pasukan Israel dari Koridor Netzarim ke Jalan Salah al-Din, serta dari Koridor Philadelphia ke penyeberangan Rafah timur.
Para mediator telah memastikan bahwa bantuan kemanusiaan dan medis akan dapat dikirimkan ke Gaza tanpa hambatan, dan proses rekonstruksi akan dimulai setelah pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata, menurut sumber yang sama.