"Kemarin waktu zoom meeting belum disampaikan itu. Ini baru yang pertama (pelaksanaan MBG)," ucapnya.
"Berarti nanti ini saya sampaikan ke pihak kateringnya, ya. Kan baru kemarin dikasih tahu," lanjutnya.
Selain itu, ia menilai W mengalami kemajuan dengan mencoba menyantap nasi putih dan sayur itu. Sebab, biasanya W tak mau menyentuhnya sama sekali.

"Ini kan dicoba ternyata bisa tapi porsinya sedikit. Nanti saya kasih tahu orang tuanya karena ternyata mau juga (makan nasi)," ungkap Nur.
Tak hanya W, ada juga siswa lain dari kelas yang berisi siswa tuna rungu juga tak menyentuh makanannya sama sekali. Menurut wali kelasnya, siswa itu sedang sakit.
"Lagi kurang enak badan sepertinya. Ini dia keringat dingin sih kalau dipegang. Biasanya habis kok makannya lahap," tutur wali kelas itu.
Saat ditanya soal ini, Ketua SPPG Kelapa Gading, Zainal mengakui memang belum ada koordinasi soal menu pengganti lantaran MBG baru dilaksanakan hari pertama. Ia pun meminta kepala sekolah SLB Cahya Jaya untuk memberi data mengenai pantangan menu makanan para siswa.
"Sehingga mungkin nanti dalam hal pelayanan dan juga pemberian makanannya disajikan secara khusus. Untuk yang sekarang memang karena baru pertama ya jadi diharapkan Ibu Kepala Sekolah nanti berkoordinasi dengan satuan pelayanan untuk melayani kebutuhan makan mereka seperti itu," pungkasnya.