Korsel: Korut Perintahkan Tentaranya Bunuh Diri daripada Ditangkap Hidup-hidup di Ukraina

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Senin, 13 Januari 2025 | 13:27 WIB
Korsel: Korut Perintahkan Tentaranya Bunuh Diri daripada Ditangkap Hidup-hidup di Ukraina
Ilustrasi perang di Ukraina
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tentara Korea Utara yang bertempur dalam perang Rusia melawan Ukraina telah diperintahkan oleh Pyongyang untuk bunuh diri daripada ditangkap hidup-hidup, kata seorang anggota parlemen Korea Selatan pada hari Senin setelah pengarahan dari badan mata-mata negara itu.

"Memo yang ditemukan pada tentara yang tewas menunjukkan bahwa otoritas Korea Utara menekan mereka untuk bunuh diri atau meledakkan diri sebelum ditangkap," kata anggota parlemen Lee Seong-kweun kepada wartawan, mengutip informasi dari Badan Intelijen Nasional.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Sabtu (11/1) mengungkapkan bahwa dua tentara Korea Utara yang mengalami cedera berhasil ditangkap oleh militer Ukraina di wilayah Kursk, Rusia, dan saat ini penyelidikan terhadap mereka masih berlangsung.

Dinas Keamanan Ukraina (SBU) yang memeriksa kedua tentara tersebut mencatat bahwa salah satu tentara Korea Utara mengklaim bahwa ia mengira akan dikirim ke Ukraina untuk latihan militer, bukan untuk berpartisipasi dalam pertempuran.

Baca Juga: Malaysia Open 2025: Lima Juara Baru Tanpa Dominasi Timnas China

Pemeriksaan dilakukan bekerjasama dengan Dinas Intelijen Nasional (NIS) dari Korea Selatan, yang menyediakan penerjemah berbahasa Korea, karena keduanya tidak menguasai bahasa Ukraina, Rusia, maupun Inggris.

Dilaporkan bahwa salah satu tentara Korut membawa kartu pengenal militer Rusia atas nama orang lain yang terdaftar di negara tersebut. Tentara itu menyatakan bahwa ia mendapatkan kartu itu pada musim gugur lalu, saat batalion militer Korea Utara berpartisipasi dalam latihan bersama dengan militer Rusia selama seminggu.

“Penting untuk dicatat bahwa tahanan tersebut ... menyatakan bahwa dia mengira akan pergi untuk latihan, bukan untuk berperang melawan Ukraina,” demikian penjelasan dari SBU dalam rilis persnya.

Berdasarkan informasi awal, tentara Korut dengan kartu pengenal Rusia tersebut mengaku lahir pada tahun 2005 dan telah bertugas di militer sejak 2021. Sementara itu, tentara lainnya mengatakan dirinya lahir pada tahun 1999 dan bertugas sebagai penembak jitu pengintai sejak 2016.

SBU juga merilis video yang menunjukkan kedua tentara Korea Utara tersebut dalam kondisi terluka, dengan beberapa anggota tubuh mereka yang harus diperban.

Baca Juga: Malaysia Open 2025: Jadwal Laga Final, China Punya Wakil di Semua Sektor

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI