Eksodus Pengungsi: 52 Ribu Warga Suriah Tinggalkan Yordania Menuju Suriah

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Senin, 13 Januari 2025 | 11:55 WIB
Eksodus Pengungsi: 52 Ribu Warga Suriah Tinggalkan Yordania Menuju Suriah
Ilustrasi anak-anak perempuan pengungsi Suriah. Potret para pengungsi di sebuah kawasan di perbatasan Suriah-Turki. [Dona Bozzi / Shutterstock.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Dalam Negeri Yordania pada hari Sabtu (11/1) menginformasikan bahwa 52.406 warga Suriah telah kembali ke negara asal mereka sejak jatuhnya Bashar al-Assad dari kekuasaan di Suriah pada tanggal 8 Desember.

Stasiun TV resmi Yordania, Al-Mamlaka, mengutip keterangan Kementerian Dalam Negeri yang menyatakan bahwa para pengungsi tersebut menyeberang dari Yordania ke Suriah melalui pos perbatasan Jaber-Nassib, yang telah dibuka sejak tanggal 8 Desember.

Dalam pernyataan tersebut juga ditambahkan bahwa sebanyak 11.315 pengungsi Suriah yang terdaftar di Yordania telah melintasi perbatasan, sementara beberapa lainnya yang hendak kembali adalah warga Suriah yang bukan pengungsi, termasuk mereka yang datang dari luar Yordania untuk menyeberang ke Suriah.

Yordania, yang menampung sekitar 1,3 juta warga Suriah, merupakan salah satu negara yang paling terdampak oleh konflik di Suriah. Hampir setengah dari populasi Suriah yang ada di Yordania terdaftar sebagai pengungsi, sedangkan sisanya memasuki Yordania sebelum konflik dimulai pada tahun 2011, melalui hubungan keluarga, pernikahan, atau bisnis.

Baca Juga: Jerman Serukan Pemulihan Suriah sebagai Negara Berdaulat, Bahas Hubungan dengan Rezim Baru di Damaskus

Yordania dan Suriah berbagi dua pos perbatasan utama. Pos perbatasan Al-Gomruk Al-Qadim, yang dikenal sebagai Ramtha di sisi Yordania, telah tidak beroperasi selama bertahun-tahun akibat konflik Suriah. Pos lainnya adalah pos perbatasan Nassib-Jaber.

Bashar Assad, yang telah memimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah kelompok anti-rezim mengambil alih Damaskus pada tanggal 8 Desember, mengakhiri pemerintahan rezim Partai Baath yang berkuasa sejak tahun 1963.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI