Suara.com - Korban kebakaran hutan di Los Angeles, California, Amerika Serikat kembali bertambah, kali ini menjadi 24 orang berdasarkan laporan media ABC News.
Departemen Pemeriksaan Medis setempat mengatakan, hingga saat ini kebakaran di AS itu masih berlangsung. Sebelumnya ada 16 orang dilaporkan tewas dalam bencana tersebut.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebelumnya mengatakan bahwa korban jiwa dalam peristiwa kebakaran di Los Angeles kemungkinan bertambah, sebab masih banyak warga yang hingga kini masih belum diketahui keberadaannya.
Kebakaran hutan terjadi di sejumlah lokasi di California sejak 7 Januari yang menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi.
Baca Juga: Pidato Perpisahan Biden: Klaim Amerika Lebih Kuat & Siap Hadapi Dunia
Satu orang ditahan Departemen Kepolisian Los Angeles atas dugaan pembakaran yang memicu Kebakaran Kenneth, salah satu kebakaran hutan dahsyat yang melanda California, menurut laporan NewsNation, yang mengutip pejabat penegak hukum pada Jumat (10/1).
Sebelumnya, Peneliti Iklim dan Atmosfer dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin menyebutkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Los Angeles California Amerika Serikat merupakan sebuah fenomena anomali.
Dalam pernyataan di akun media sosial X pribadinya yang dikutip di Jakarta Sabtu, Erma menjelaskan fenomena kebakaran hutan dan lahan yang menyebar hingga ke area seluas lebih dari 117,3 km persegi itu biasanya terjadi secara alamiah, yang dipicu oleh hembusan Angin "Santa Ana".
Angin Santa Ana memiliki sifat kering dan dapat membakar dedaunan kering ketika angin tersebut berembus.
"Hanya, normalnya Santa Ana yang dibangkitkan dari sistem tekanan tinggi di California ini seharusnya terjadi saat summer -musim panas-. Jika Santa Ana terjadi pada saat winter -musim dingin- seperti Januari saat ini, maka ini benar-benar anomali bahkan penyimpangan iklim," katanya.
Baca Juga: Berapa Harga Greenland? Trump dan Mimpi Akuisisi yang Mustahil
Erma menjelaskan, Angin Santa Ana berkecepatan hingga 50 km/jam terbentuk karena sistem tekanan tinggi di hutan dan tekanan rendah yang terpusat di Los Angeles.
Ia memaparkan, Angin Santa Ana pada umumnya biasa terjadi dari area utara Great Basin, yang merupakan dataran luas gurun yang membawa sifat angin yang panas dan kering.
"Meski winter -musim dingin-, suhu capai 27C -derajat celsius- di hutan Angeles menandakan titik-titik api telah terbentuk," ungkapnya.
Diketahui, kebakaran hutan dan lahan yang dahsyat berkobar di wilayah Greater Los Angeles sejak Selasa (7/1) dan memaksa hampir 180.000 warga meninggalkan rumah mereka.
Perusahaan media AccuWeather mengatakan perkiraan awal mengenai dampak kerusakan dan kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan di California mencapai antara 52 miliar dan 57 miliar dolar AS (sekitar Rp841,98 triliun hingga Rp922,94 triliun).