Harapan Baru bagi Sandera Gaza: Israel dan Hamas Lanjutkan Negosiasi di Qatar

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Senin, 13 Januari 2025 | 04:05 WIB
Harapan Baru bagi Sandera Gaza: Israel dan Hamas Lanjutkan Negosiasi di Qatar
Netanyahu kunjungi Gaza (X)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengirim delegasi pejabat senior ke Qatar untuk berunding mengenai pembebasan sandera dan kesepakatan gencatan senjata Gaza, kata kantornya pada hari Sabtu.

Netanyahu mengadakan pertemuan di Yerusalem dengan utusan Timur Tengah Presiden terpilih AS Donald Trump Steve Witkoff, perwakilan Presiden AS saat ini Joe Biden dan pejabat senior Israel, kata kantor perdana menteri dalam sebuah pernyataan.

Setelah pertemuan tersebut, Netanyahu menginstruksikan kepala badan mata-mata Mossad dan badan keamanan Shin Bet serta Jenderal Nitzan Alon dan penasihat kebijakan luar negeri Ophir Falk "untuk berangkat ke Doha guna melanjutkan kemajuan kesepakatan untuk membebaskan sandera kami", kata pernyataan itu.

Amerika Serikat telah selama lebih dari setahun menjadi penengah pembicaraan bersama Qatar dan Mesir untuk mengakhiri perang di Gaza bersamaan dengan pembebasan sandera.

Baca Juga: TGB Bagikan Potret Kebakaran di Los Angeles dan Kondisi Jalur Gaza: Sama Tapi Berbeda

Pengumuman tersebut disambut baik oleh Forum Sandera dan Keluarga Hilang, sebuah kelompok kampanye bagi mereka yang ditahan di Gaza, yang menyebutnya sebagai "kesempatan bersejarah untuk mengamankan pembebasan semua orang yang kita cintai".

"Jangan biarkan satu hal pun terlewat dan kembalilah dengan kesepakatan yang memastikan semua sandera dikembalikan, hingga yang terakhir," katanya dalam sebuah pernyataan.

Negosiasi tidak langsung antara Israel dan kelompok militan Islam Hamas dilanjutkan akhir pekan lalu di Qatar.

Diskusi saat ini difokuskan pada pembebasan segera sandera yang diambil oleh kelompok Islam tersebut selama serangannya pada 7 Oktober 2023 di Israel.

Biden, yang akan meninggalkan jabatannya pada 20 Januari, mengatakan pada hari Kamis bahwa telah ada "kemajuan nyata" dalam pembicaraan tersebut.

Baca Juga: Aktivis Israel Desak Pembebasan Dokter Palestina yang Ditahan: Gaza Membutuhkan Dokter!

Trump, yang akan menggantikan Biden, berjanji "akan membayar mahal" jika para sandera tidak dibebaskan sebelum pelantikannya.

Perang di Gaza dipicu oleh serangan Hamas, yang mengakibatkan kematian 1.208 orang di pihak Israel, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP dari angka resmi Israel.

Selama serangan itu, militan Palestina menyandera 251 orang, 94 di antaranya masih berada di Jalur Gaza, termasuk 34 orang yang dinyatakan tewas oleh militer Israel.

Serangan militer balasan Israel di Gaza telah menewaskan 46.537 orang, sebagian besar warga sipil, menurut angka dari kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas yang dianggap dapat diandalkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI