Aktivis Israel Desak Pembebasan Dokter Palestina yang Ditahan: Gaza Membutuhkan Dokter!

Bella Suara.Com
Sabtu, 11 Januari 2025 | 16:17 WIB
Aktivis Israel Desak Pembebasan Dokter Palestina yang Ditahan: Gaza Membutuhkan Dokter!
Ilustrasi Dokter Mengoperasi Pasien - Cara Mengecek Dokter Gadungan atau Tidak (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Puluhan aktivis Israel yang tergabung dalam gerakan perdamaian Standing Together menggelar aksi protes pada Jumat (10/1) menuntut pembebasan dokter Palestina Hussam Abu Safiya. Dokter yang juga direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara itu ditangkap oleh tentara Israel dua minggu lalu dalam sebuah serangan ke rumah sakitnya.

Menurut laporan dari kantor berita Anadolu, protes berlangsung di dekat fasilitas penjara Sde Teiman, Israel selatan, yang diduga menjadi lokasi penahanan Abu Safiya.

Para aktivis membawa foto sang dokter dan mengangkat spanduk bertuliskan “Hentikan penghilangan orang,” “Bebaskan Dr. Abu Safiya,” serta “Gaza membutuhkan dokter.”

Hingga saat ini, pihak Israel belum memberikan informasi resmi mengenai lokasi penahanan Abu Safiya.

Baca Juga: AS Optimis Kesepakatan Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera di Gaza dapat Selesaii Sebelum Kepemimpinan Trump

Seorang pria duduk di antara reruntuhan bangunan di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Rabu (17/7/2024). ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad/rwa.
Seorang pria duduk di antara reruntuhan bangunan di Kota Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Rabu (17/7/2024). ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad/rwa.

Namun, laporan dari sumber lokal Palestina menyebutkan bahwa dokter tersebut bersama puluhan staf medis lainnya ditahan di penjara Sde Teiman.

Penangkapan Abu Safiya terjadi pada 27 Desember, setelah pasukan Israel menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan, menghancurkan bangunan penting hingga rumah sakit tersebut terpaksa menghentikan operasinya.

Serangan itu diikuti dengan penangkapan sekitar 350 orang yang berada di dalam rumah sakit, termasuk staf medis dan pasien, tanpa ada keterangan jelas terkait alasan penahanan mereka.

Beberapa kelompok hak asasi manusia internasional, seperti Medical Aid for Palestinians yang berbasis di Inggris dan Doctors Against Genocide di Amerika Serikat, mendesak komunitas global untuk mengambil tindakan cepat guna melindungi petugas kesehatan di Gaza. Mereka juga menyerukan pembebasan segera Abu Safiya beserta staf medis lainnya.

Situasi di Gaza semakin memburuk sejak Oktober 2023, ketika konflik kembali pecah setelah serangan dari Hamas. Menurut data terbaru, lebih dari 46.000 orang tewas akibat serangan Israel, dengan mayoritas korban merupakan wanita dan anak-anak.

Baca Juga: Joseph Aoun Desak Penarikan Penuh Pasukan Israel dari Wilayah Lebanon

Meskipun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi untuk gencatan senjata, serangan tetap berlanjut hingga kini.

Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Selain itu, Israel juga sedang menghadapi tuntutan kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI