AS Optimis Kesepakatan Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera di Gaza dapat Selesaii Sebelum Kepemimpinan Trump

Bella Suara.Com
Sabtu, 11 Januari 2025 | 15:59 WIB
AS Optimis Kesepakatan Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera di Gaza dapat Selesaii Sebelum Kepemimpinan Trump
Seorang anak laki-laki Palestina duduk ketika orang-orang memeriksa kehancuran menyusul serangan tentara Israel di sekitar tenda-tenda pengungsi di dalam tembok Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir al-Balah, di Jalur Gaza, Palestina, Senin (14/10/2024). [Eyad BABA / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gedung Putih menyampaikan pernyataan bernada optimis meski tetap berhati-hati terkait kemungkinan tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Gaza serta pembebasan para sandera sebelum masa jabatan Presiden Joe Biden berakhir.

"Kami kira itu dapat terjadi, tapi bukan tanpa kerja keras," ujar John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, dalam keterangannya kepada pers pada Kamis.

Kirby menambahkan bahwa Presiden Biden telah menunjuk Brett McGurk untuk memimpin upaya perundingan tersebut.

McGurk, yang saat ini berada di Doha, Qatar, terus melakukan pembicaraan intensif dengan berbagai pihak untuk mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas.

Baca Juga: Joseph Aoun Desak Penarikan Penuh Pasukan Israel dari Wilayah Lebanon

Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, pada Senin (7/10/2024) menggambarkan situasi di Gaza sebagai "terjun bebas ke dalam barbarisme," menyoroti kebutuhan mendesak akan diplomasi dan penghentian kekerasan. /ANTARA/Anadolu/py
Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, pada Senin (7/10/2024) menggambarkan situasi di Gaza sebagai "terjun bebas ke dalam barbarisme," menyoroti kebutuhan mendesak akan diplomasi dan penghentian kekerasan. /ANTARA/Anadolu/py

"Ini menjadi prioritas utama bagi Brett dan seluruh tim keamanan nasional. Kami sangat ingin menyelesaikan ini, bukan hanya karena masa jabatan akan berakhir, tetapi karena masalah ini mendesak. Orang-orang ini telah disandera terlalu lama, dan setiap hari berarti ketidakpastian serta penderitaan," jelas Kirby.

Dalam pernyataannya, Kirby juga menekankan bahwa upaya ini menghadapi banyak tantangan, membutuhkan kompromi dari semua pihak, serta kerja keras yang tak henti-henti.

Sementara itu, delegasi Israel kembali ke Doha pada Jumat lalu untuk melanjutkan perundingan tidak langsung dengan Hamas, di bawah mediasi Qatar dan Mesir.

Perundingan ini bertujuan untuk mencapai kesepakatan pertukaran sandera serta gencatan senjata yang diharapkan mampu meredakan ketegangan di wilayah tersebut.

Gedung Putih menyadari bahwa situasi ini sangat kompleks dan penuh risiko, namun tetap berkomitmen menyelesaikan masalah ini demi kemanusiaan.

Baca Juga: Paris Hilton Bagikan Kondisi Rumahnya yang Terdampak Kebakaran LA, Netizen Singgung soal Gaza

"Kami akan terus berupaya sebaik mungkin hingga hasil konkret tercapai," tutup Kirby.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI