Kepsek soal Siswa SD Belajar di Lantai gegara Tunggak SPP: Wali Kelasnya Buat Peraturan Sendiri

Suhardiman Suara.Com
Sabtu, 11 Januari 2025 | 00:28 WIB
Kepsek soal Siswa SD Belajar di Lantai gegara Tunggak SPP:  Wali Kelasnya Buat Peraturan Sendiri
Tangkapan layar siswa SD swasta di Medan disuruh belajar di lantai karena tunggak uang SPP. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pihak SD Swasta Abdi Sukma di Medan buka suara terkait muridnya disuruh belajar di lantai oleh wali kelas karena menunggak sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) selama 3 bulan.

Kepala SD Juli Sari mengatakan tidak masalah jika siswa itu belum membayar uang sekolahnya. Namun, wali kelas berinisial H membuat peraturan sendiri tanpa kompromi dengan pihak sekolah.

"Sebenarnya anak itu tidak menerima rapor waktu pengambilan rapor dikarenakan dia belum lunas uang SPP. Tapi itu tidak jadi permasalahan sebenarnya," kata Juli kepada wartawan, Jumat (10/1/2025).

"Rupanya wali kelasnya membuat peraturan sendiri di kelasnya, bahwasanya kalau anak tidak mengambil rapor tidak dibolehkan mengikuti pelajaran. Buat peraturan itu tanpa kompromi dulu dengan sekolah," sambungnya.

Juli mengatakan bahwa ia telah meminta maaf kepada orang tua siswa tersebut. Menurut Juli, masalah itu sudah diselesaikan dan anak itu tetap sekolah.

"Kan kejadian itu orang tuanya (siswa) kan nangis-nangis, kami bawa ke kantor, kami tanya kronologinya, udah kami selesaikan, hari itu juga sudah kami selesaikan. Saya sebagai kepala sekolah, sebagai pihak dari wali kelas memohon maaf sama orang tuanya. Anak itu tetap sekolah sampai sekarang tetap sekolah di sekolah," ungkapnya.

Juli mengatakan bahwa pihak sekolah telah melakukan rapat untuk membahas permasalahan itu. Wali kelas tersebut juga telah diberikan peringatan.

"Kami tadi sudah rapat sama guru-guru dan koordinator yayasan, sudah diperingatin, sudah ada tertulisnya, nanti Insya Allah Senin kami juga ada rapat lagi dengan Ketua Yayasan, Bendahara dan Yayasan lain lagi," jelasnya.

Disoal apakah ada kemungkinan wali kelas itu bakal dipecat, Juli mengaku tidak mau mendahului pihak yayasan.

"Itu (pemecatan) keputusan dari yayasan, saya tidak berani membilang iya atau tidak karena kan nanti Senin kami rapat lagi, bicara lagi gimana keputusannya yang baik untuk sekolah dan untuk ibu itu," cetusnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI