Suara.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah resmi diluncurkan sejak Senin, 6 Januari 2025. Program ini disebut sebagai pemerataan gizi anak-anak sekolah.
Pemerintah menetapkan paket makanan program MBG senilai Rp 10.000 per porsi. Menu yang disuguhkan berbeda-beda di setiap daerah, menyesuaikan dengan produksi daerah masing-masing.
Sesuai SOPnya, dalam MBG itu terdapat kandungan karbohidrat, lauk, buah, sayur serta ditambahkan dengan susu.
Baru beberapa hari program tersebut berjalan, banyak anak-anak sekolah baik dari SD, SMP maupun SMA yang mengeluhkan rasa dari makanan tersebut.
Ada yang mengaku sayurnya pahit, hingga tidak suka makan sayur. Anak-anak yang tidak suka makan sayur tersebut akhirnya membuang menu sayurnya ke tempat sampah.
Beberapa video yang memperlihatkan para siswa membuang menu MBG tersebut sempat viral di sosial media.
Hal ini sontak mengundang berbagai macam komentar dari warganet. Bukan menyalahkan anak-anak yang tidak suka makan sayur, mereka justru menyalahkan Program Presiden Prabowo Subianto yang hanya membuang-buang uang saja.
“Bergaya mau ikut negara negara maju, tapi isi makan siang nya benar benar jauh berbeda, ngak usah masaklah, kalau ujung ujung nya cuma nambah utang dan lahan buat korupsi,” komentar @kianjayaelectric9608, dikutip dari kanal youtube Refly Harun, Jumat (10/1/25).
“Ini baru 3 hari…. Bayangin kalau 1 minggu ke atas pasti pada bosan, dan banyakan dibuang-buang, jadi sayang,” sahut @PutraTaKA_01.
Baca Juga: Tips Menu Makan Bergizi Seimbang ala Ahli Gizi untuk Generasi Emas
“Anak anak sekarang memang susah dan pilih-pilih makanan yakin pasti banyak yang terbuang, mubazir,” tulis @user-br4qe5gp2z.
“Hentikanlah makan bergizi gratis… murahkan lah bahan pokok, supaya orangtua bisa membeli bahan pokok yg bergizi, dan berikanlah masyarakat lapangan kerja yang luas… jangan hanya di politisasi program-program yang populis… ini ketidakmampuan pemerintah menyejahterakan masyarakatnya,” ujar @mochammadirchamniiqbal3735.