"Ini screening untuk 280 juta rakyat, ya. Bukan screening untuk golongan menengah ke atas. Ini banyak yang bilang, 'oh kayak medical check-up di rumah sakit', bukan lho. Ini bukan seperti itu. Medical check-up yang di rumah sakit kan untuk golongan menengah ke atas yang mungkin cuma 10 juta atau 15 juta (orang), itu dilakukan di rumah sakit," tutur Budi kepada wartawan ditemui di Kantor Kemenkes, Jakarta, Kamis (9/1/2025).
Dia menjelaskan bahwa program tersebut rencananya dimulai pada Februari 2025. Untuk itu, sosialisasi kepada masyarakat telah dimulai sejak bulan ini.
Mengenai waktu dimulainya, Budi menyampaikan kalau Presiden Prabowo Sendiri yang akan menentukannya.
Program tersebut sebagai upaya untuk mencegah juga mendeteksi penyakit pada masyarakat, terutama penyakit penyebab kematian tertinggi.
Dia menyebutkan kalau penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia ialah stroke dan jantung. Jumlahnya sekutar 1 juta orang meninggal setiap tahun.
Untuk mendeteksi risiko kedua penyakit tersebut, seseorang harus rutin lakukan pengecekan tekanan darah, gula darah, serta lemak darah atau kolesterol.