Isi Percakapan Megawati dan Prabowo Soal 'Anak Buah' yang 'Dibegitukan'

Jum'at, 10 Januari 2025 | 17:01 WIB
Isi Percakapan Megawati dan Prabowo Soal 'Anak Buah' yang 'Dibegitukan'
Prabowo Subianto dan Megawati bertemu. (istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menegaskan dirinya tidak bermusuhan dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden RI Prabowo Subianto.

Sebaliknya, Megawati mengungkap dirinya justru berkomunikasi secara baik dengan Prabowo. Bahkan, keduanya sempat membicarakan soal kondisi kadernya masing-masing.

"Eee, Mas Bowo. Prabowo nih. Orang-rang mikir saya dengan dia itu musuhan, enggak, enggak," kata Megawati dalam pidatonya di HUT ke-52 PDIP, Jumat (10/1/2025).

Selanjutnya, Megawati mengatakan dirinya sempat berbicara dengan Prabowo soal dirinya dan 'anak buahnya' yang tengah diserang secara politik melalui instrumen hukum.

"Lha tapi, saya bilang, mas kita kan boleh dong. Saya ketua umum, kamu juga ketua umum. Kalau kamu dibegitukan, melihat anak buah kamu dibegitukan, apa rasanya sebagai ketua umum? Pasti perasaan kita sama," kata Megawati.

Mendengar perkataan Megawati, kader-kader PDIP yang berada dalam arena perayaan langsung bertepuk tangan, termasuk Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto yang kekinian berstatus tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi untuk kasus suap. PDIP sendiri menilai status Hasto tersebut sebagai serangan politik.

Berterima kasih kepada Prabowo

Dalam pidato yang sama, Megawati juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden RI, Prabowo Subianto, atas responsnya terhadap surat pimpinan MPR RI yang menegaskan pemulihan nama baik Presiden RI pertama, Soekarno.

Megawati tidak dapat menahan emosinya saat menyampaikan pidato di acara yang berlangsung di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Megawati Ungkap Ada yang Mau Bertemu Harus Diam-diam Gegara PDIP Tak Gabung KIM

Megawati menyebut pencabutan TAP MPRS Nomor 33 Tahun 1967, yang sebelumnya mencabut kekuasaan Soekarno sebagai presiden, merupakan langkah penting dalam meluruskan sejarah. Ia mengapresiasi Presiden Prabowo atas dukungan terhadap keputusan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI