Rocky Gerung Minta Pemerintah Transparan soal Laut Dipagar 30 Km: Tidak Mungkin Dipasang oleh Bandung Bondowoso Semalam

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Kamis, 09 Januari 2025 | 18:06 WIB
Rocky Gerung Minta Pemerintah Transparan soal Laut Dipagar 30 Km: Tidak Mungkin Dipasang oleh Bandung Bondowoso Semalam
Rocky Gerung [Tangkap Layar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keberadaan pagar sepanjang 30 Km di kawasan pantai utara Banten menimbulkan pertanyaan dari pengamat politik, Rocky Gerung. Dia mempertanyakan transparansi pemerintah dan ekspor konsentrat Freeport.

Rocky Gerung menyoroti sejumlah kejanggalan di awal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang disebut sebagai warisan dari era Presiden Jokowi. Salah satunya adalah isu laut yang dipagari ini.

“Ada pagar sepanjang 30 km yang magari laut utara dari PIK sampai ke Tangerang Banten dan tidak ada penjelasan siapa yang pasang itu. Itu kan tidak mungkin dipasang oleh Bandung Bondowoso semalam,” kata Rocky dikutip dari akun Youtube Rocky Gerung Official, Kamis (9/1/2025).

Ia mempertanyakan mengapa pemerintah tidak memberikan penjelasan terkait pemasangan pagar tersebut meskipun laporan dari warga sudah ada sejak Agustus 2024.

Baca Juga: Diprediksi jadi 10 Pemimpin Berpengaruh 2025, Rocky Gerung Sebut Tantangan Prabowo Tinggalkan Jokowi: Kalau Tidak...

Menurut Rocky, hal ini justru memunculkan kecurigaan adanya kongkalikong di balik proyek tersebut.

Pagar laut membentang 30,16 Km di laut Tanggerang (Foto Ist).
Pagar laut membentang 30,16 Km di laut Tanggerang (Foto Ist).

“Bagaimana mungkin laut dipagari untuk hal yang tidak kita ketahui? Seharusnya pemerintah beritahu sebelum timbul kecurigaan,” ujarnya.

Selain itu, ia juga menyinggung kebijakan pemerintah yang mengizinkan PT Freeport Indonesia untuk kembali mengekspor konsentrat tembaga.

Kebijakan ini, kata Rocky, bertolak belakang dengan semangat hilirisasi yang digaungkan di era Jokowi, di mana bahan mentah seharusnya diolah terlebih dahulu di dalam negeri.

“Penjelasannya adalah karena smelternya di Gresik itu rusak. Apa betul karena alasan itu? Karena alasan smelternya rusak dan berarti tidak akan ada produksi, dan karena itu pendapatan pemerintah akan berkurang dari pajak atau bagi hasil dengan Freeport,” tambahnya.

Baca Juga: Yaman Tegas Dukung Gaza, Ancam Lanjutkan Serangan Anti-Israel

Rocky juga mempertanyakan apakah kerusakan smelter tersebut pernah diaudit, dan apakah ada kepentingan lain yang disembunyikan di balik keputusan tersebut.

Ia menegaskan bahwa kurangnya transparansi pemerintah dapat menimbulkan hilangnya kepercayaan publik.

“Bahayanya kalau publik kehilangan kepercayaan bahwa pemerintah masih menyembunyikan banyak informasi yang seharusnya hal publik,” tutupnya.

Sebelumya diketahui bahwa laut di wilayah perairan Desa Muncung hingga Desa Pakuhaji di Tangerang dipagari sepanjang 30 km.

Isu pagar di pantai utara Banten dan ekspor konsentrat Freeport menjadi sorotan publik yang menuntut pemerintah untuk memberikan penjelasan yang jelas dan transparan.

Reporter: Kayla Nathaniel Bilbina

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI