Suara.com - PDI Perjuangan bakal melaksanakan pembukaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 di Sekolah Partai, Jakarta Selatan pada Jumat 10 Januari 2025, besok dengan sederhana. Partai berlambang banteng tersebut enggan menyelenggarakan acara HUT partai dengan kemewahan di tengah rakyat sedang sulit.
Hal itu disampaikan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (9/1/2025).
“Terkait dengan undangan karena HUT Partai ini dilaksanakan secara sederhana,” kata Djarot.
“Dan kita juga mau memahami bahwa kondisi ekonomi kita juga tidak sedang baik-baik amat. Tak elok kalau kita adakan kegiatan partai yang mewah. Jadi perlu dengan kesederhanaan dan sangat bermakna, serta ekologis,” sambungnya.
Di sisi lain, Djarot mengatakan usia PDIP sebenarnya 98 jika merunut sejarah pendirian.
Sebab, kata dia, berdirinya PDI Perjuangan tidak bisa dilepaskan dari dibentuknya Partai Nasional Indonesia oleh Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno.
"Artinya dalam sejarah perpolitikan Indonesia usia PDIP adalah usianya itu sudah 98 tahun. Maka momentum HUT tidak boleh dilepaskan dari akar pembentukan partai," ujar Djarot.
Mantan Bupati Blitar itu mengatakan, momen HUT ke-52 akan dipakai PDIP untuk introspeksi terhadap kerja satu tahun kemarin.
Menurutnya, PDI Perjuangan masih bisa bersyukur bisa menang pileg 2024 dan memperoleh kenaikan suara di tingkat kabupaten dan kota ketika mengalami tekanan dan intimidasi.
Baca Juga: Hasto Bakal 'Lari' Sebelum Diperiksa KPK Sebagai Tersangka
"Satu tahun kemarin kita tahu bersama PDI Perjuangan telah mengalami perjalanan politik yang penuh tantangan, penuh intimidasi, penuh dengan berbagai macam hal, syukur di tengah kepungan kita masih bersyukur PDI Perjuangan masih bisa memenangkan pileg 2024, justru kenaikan paling besar adalah di tingkat kabupaten dan kota. Artinya apa? PDI Perjuangan satu sosok partai yang digembleng tantangan, digembleng tantangan, digembleng intimidasi dan ancaman, justru dengan hal itu membuat kader militan membuat kader solid, sama seperti ketika PDI Perjuangan ketika diubek-ubek pada Orde Baru," tuturnya.