Suara.com - Pengamat Politik Citra Institute, Yusak Farchan menilai logis dugaan bahwa target operasi dalam perkara Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyasar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Sebelumnya hal tersebut diungkapkan Rocky Gerung yang menduga ada campur tangan mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam penetapan tersangka Hasto oleh KPK.
Bukan cuma itu, Rocky menduga tindakan itu merupakan bagian dari upaya 'dendam politik' Jokowi terhadap Megawati yang sebelumnya telah memecat Jokowi dari keanggotan partai berlambang banteng.
Yusak kemudian mengamini pandangan Rocky. Menurutnya, Jokowi tidak berhenti hanya kepada Hasto.
"Pandangan Bang Rocky Gerung saya kira logis, karena target Jokowi tidak berhenti pada Hasto, melainkan Megawati. Jokowi pasti melakukan serangan balik usai dipecat. Serangan balik saya kira akan mengarah pada jantung PDIP, yaitu Megawati," kata Yusak kepada Suara.com, Kamis (8/1/2025).
Yusak mengatakan penetapan Hasto sebagai tersangka bisa menjadi pintu masuk untuk menggoyang posisi Megawati dari kursi ketua umum PDIP.
Ia mengemukakan bila nantinya KPK menahan Hasto, maka fungsi sekjen di PDIP sudah pasti tidak optimal dan secara etik Hasto harus mundur.
"Jadi ini akan membuka peluang orang-orang atau loyalis Jokowi di PDIP untuk mendesak Mega agar mundur," kata Yusak.
Menurutnya, target Jokowi hanya untuk melengserkan Megawati dari kursi ketua umum PDIP. Sebaliknya, ia berpandangan bahwa tidak ada niat Jokowi untuk turut menjadikan Megawati tersangka dalam masus yang menjerat Hasto.
Baca Juga: KPK Dalami Dugaan Firli Bahuri Halangi Penggeledahan Kantor PDIP
"Kalau target menersangkakan Mega dalam kasus Harun Masiku, saya kira terlalu jauh. Karena kasus Harun Masiku kan kasus 'receh', kata Yusak.
Ada beberapa alasan yang membuat Yusak yakin Jokowi tidak berniat menjadikan Megawati tersangka. Salah satunya merusak hubungan Presiden RI Prabowo Subianto dengan Megawati.
"Menyeret Mega dalam kasus tersebut justru akan memicu perlawanan PDIP terhadap Jokowi semakin massif dan berpotensi mengganggu hubungan baik Prabowo-Mega," kata Yusak
Dugaan Rocky Gerung
Penetapan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih menjadi sorotan hingga kini.
Adapun sorotan tersebut karena disebut-sebut ada 'cawe-cawe' dari Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi soal penetapan tersangka ini.
Salah satu dugaan ini diungkap oleh Pengamat politik Rocky Gerung yang mengungkapkan dugaan penetapan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka dalam kasus suap yang melibatkan mantan Komisioner KPU, Wahyu Setiawan.
Rocky menduga, tindakan ini merupakan bagian dari upaya "dendam politik" Jokowi terhadap Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang sebelumnya telah memecatnya.
"Jokowi benar-benar tersingkir dari dunia politik oleh orang yang sebelumnya telah membesarkan namanya," ujar Rocky dalam sebuah tayangan video yang diunggah melalui kanal YouTube-nya pada Kamis, 26 Desember 2024.
Rocky menganggap kasus yang melibatkan Hasto ini sebagai langkah awal untuk memperlemah posisi Megawati secara politik.
Meskipun demikian, ia berpendapat bahwa peristiwa ini sengaja dipoles agar terkesan hanya sebagai masalah hukum belaka, padahal di baliknya tersimpan motif politik yang lebih dalam, yang terkait dengan dendam pribadi Jokowi.
“Yang sebenarnya ingin ditersangkakan itu adalah Megawati,” katanya.
Menurutnya, penetapan Hasto sebagai tersangka bukan sekadar masalah hukum biasa. Ia bahkan memprediksi bahwa jika Hasto benar-benar ditangkap, akan ada peristiwa politik besar yang menyusul, yang kemungkinan besar akan melibatkan dinamika dalam internal partai dan pemerintahan.