Suara.com - Beredar sebuah video di media sosial yang menampilkan aksi penganiayaan yang diduga dilakukan pejabat di Halmahera Barat terhadap seorang pendemo. Diduga, aksi penganiayaan itu lantaran sang pejabat tak terima kantornya didemo oleh warga sekitar.
Video penganiayaan itu kekinian viral, salah satunya dibagikan ulang akun X @Heraloebss pada Rabu (8/1/2025) kemarin.
Dalam video berdurasi satu menit itu, tampak dua orang pria menganiaya seorang warga di depan sebuah kantor. Pria berbaju hitam itu dipukuli secara membabi buta oleh dua orang pria berkemeja putih.
Dalam narasi video yang dibagikan akun @Heraloebss, disebutkan aksi penganiayaan terjadi salah satu kantor pemerintahan di Halmahera Barat didemo oleh warga pada Rabu kemarin. Dalam aksi demo itu disebutkan jika warga mempertanyakan soal kelangkaan minyak tanah di Halmahera Barat.
"Biasanya Pejabat Model begini karena merasa Kebal Hukum. Kawal kasus ini Sampai pelaku Pakai Baju Oren," tulis akun @Heraloebss dipantau Suara.com, Kamis (9/1/2025).
Sontak video pejabat di Halmahera Barat yang menganiaya pendemo membuat netizen geram. Bahkan ada netizen yang mendesak agar pejabat yang menjadi pelaku penganiayaan itu segera dipecat karena telah bersikap arogan.
"Masuk ayo viralken," tulis akun @Do*********.
"Barbar," celetuk akun @ka*******.
"Pejabat apa preman tukang pukul sih?" sahut akiun @he*******.
"Pecat! memalukan korps aparatur sipil negara! kalian digaji rakyat! bangsat! mukulin rakyat kecil! tidak malu kalian , ingat kalian digaji oleh kami rakyat kecil yg berjuang dengan keringat tanpa korupsi!" geram akun @bl*********.
Namun, disebutkan jika dua pelaku penganiayaan itu telah ditangkap polisi. Diketahui dua orang pelaku adalah Kepala Disperindag dan UKM Kabupaten Halmahera Barat, Demisius Boky dan Soni Boky selaku staf.
"Sudah 'diamankan'" timpal akun @ar****** disertai unggahan sebuah artikel terkait penangkapan pelaku penganiayaan yang videonya viral.