Cek Fakta: Video Tentang Ledakan Rudal di Tel Aviv Kiriman dari Houthi Yaman

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Kamis, 09 Januari 2025 | 09:00 WIB
Cek Fakta: Video Tentang Ledakan Rudal di Tel Aviv Kiriman dari Houthi Yaman
Ilustrasi serangan rudal. [Akun X @Oyamo00]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beredar di media sosial sebuah video yang dinarasikan sebagai dokumentasi ledakan rudal di Tel Aviv, Israel. Rudal tersebut disebut dari Houthi Yaman.

Pada Jumat (27/12/2024) Akun X “my_black.007” membagikan sebuah video. Isinya menunjukkan rudal yang meledak di Tel Aviv, Israel. Berikut narasi lengkapnya:

“Wooow… MIRIP PESTA TAHUN BARU DETIK-DETIK LEDAKAN RUDAL DI TEL AVIV ISRAEL KIRIMAN DARI YAMAN HOUTHI”

Terpantau pada Rabu (8/1/2025) unggahan telah disukai oleh lebih dari 4.000 pengguna, dibagikan ulang 1.000-an kali, dan menuai sekitar 300 komentar.

Baca Juga: Cek Fakta: Video Buruh di Banten Bergerak Tangkap Jokowi

Lantas benarkah klaim tersebut?

Cek Fakta Ledakan Rudal di Tel Aviv Kiriman Houthi Yaman (turnbackhoax)
Cek Fakta Ledakan Rudal di Tel Aviv Kiriman Houthi Yaman (turnbackhoax)

Penjelasan

Tim cek fakta Tempo memverifikasi narasi tersebut menggunakan reverse image search dari mesin pencari Google dan aplikasi pemindai konten AI. Ditemukan bahwa video yang beredar sesungguhnya berasal dari saluran YouTube singerjayprakashdeewana yang diunggah pada Desember 2024.

Tidak dikatakan dalam unggahan aslinya bahwa video berkaitan dengan konflik di Gaza. Video aslinya memuat tulisan yang mirip aksara Devanagari asal India. Bagian yang bertuliskan aksara tersebut ditutupi atau diblur.

Didapati bukti video itu dibuat menggunakan AI setelah dilakukan pemindaian menggunakan aplikasi pendeteksi konten kecerdasan buatan (AI) Truemedia.org.

Baca Juga: CEK FAKTA: Prabowo Pecat Hakim yang Vonis Harvey Moeis 6,5 Tahun Penjara

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, video berisi klaim “ledakan rudal di Tel Aviv kiriman dari Houthi Yaman” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI