Militer AS Hantam Gudang Senjata Houthi di Yaman

Bella Suara.Com
Kamis, 09 Januari 2025 | 05:05 WIB
Militer AS Hantam Gudang Senjata Houthi di Yaman
Bendera Amerika Serikat (Freepik.com/vwaalakte)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Militer Amerika Serikat mengumumkan bahwa pasukannya telah menyerang fasilitas penyimpanan senjata yang digunakan oleh kelompok Houthi di Yaman untuk menyerang kapal perang AS dan kapal dagang.

Dalam pernyataan yang dirilis oleh Komando Pusat AS (CENTCOM) pada Rabu, operasi tersebut melibatkan “beberapa serangan presisi.” CENTCOM menegaskan bahwa tidak ada personel atau peralatan AS yang mengalami cedera atau kerusakan dalam serangan itu.

“Serangan ini merupakan bagian dari upaya CENTCOM untuk melemahkan ancaman dari kelompok Houthi yang didukung Iran terhadap mitra regional serta kapal militer dan dagang di wilayah tersebut,” demikian bunyi pernyataan tersebut. Namun, lokasi pasti fasilitas yang diserang tidak diungkapkan.

Sementara itu, stasiun televisi Al-Masirah yang berafiliasi dengan Houthi melaporkan bahwa serangan udara tersebut mencakup lima serangan di provinsi Amran di barat laut Yaman dan dua serangan di provinsi Sanaa, tempat ibu kota Yaman berada.

Baca Juga: Genosida di Sudan, AS Jatuhkan Sanksi untuk Pemimpin RSF

Kelompok Houthi telah menguasai Sanaa sejak 2014 setelah merebutnya dari pemerintah Yaman yang diakui secara internasional. Mereka kini mengendalikan sebagian besar wilayah berpenduduk di negara yang dilanda perang tersebut.

Selama lebih dari setahun, kelompok Houthi telah meluncurkan rudal dan drone ke Israel serta kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden. Mereka mengklaim serangan ini sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina di tengah perang Israel-Hamas di Jalur Gaza.

Serangan Houthi di jalur perairan vital Laut Merah dan Teluk Aden telah menyebabkan ketidakstabilan perdagangan global. Sebagai tanggapan, Amerika Serikat dan kadang-kadang Inggris telah melancarkan serangan terhadap kelompok tersebut sejak Januari 2024.

Sebagian besar rudal dan drone Houthi yang diarahkan ke Israel berhasil dicegat, tetapi sebuah rudal berhasil melukai 16 orang di Tel Aviv pada Desember lalu, menurut militer dan layanan darurat Israel.

Baca Juga: Trump Klaim Kanada di Peta Baru AS, Ancam Gunakan "Kekuatan Ekonomi"

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI