Proyek Hunian 1 Juta Unit Berbentuk Rusun, Luas per Unit Mininal Tipe 36

Rabu, 08 Januari 2025 | 17:52 WIB
Proyek Hunian 1 Juta Unit Berbentuk Rusun, Luas per Unit Mininal Tipe 36
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah. [ANTARA FOTO/Fauzan/YU]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Prabowo Subianto menyiapkan proyek hunian 1 juta unit untuk masyarakat menengah bawah. Rencananya pembangunan hunian akan berbentuk rumah susun (rusun) atau vertical housing.

Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Perumahan dan Permukiman Fahri Hamzah usai menyaksikan penandatanganan MoU pengembangan proyek 1 juta unit antara pemerintah Indonesia dengan pihak Qatar di Istana Merdeka, Jakarta.

"Ini rusun dulu, lebih vertical housing," kata Fahri, Rabu (8/1/2025).

Nantinya tiap unitnya memiliki luas tipe 36. Fahri menyampaikan hal itu sesuai dengan keinginan Prabowo agar hunian untuk rakyat tidak kecil.

Baca Juga: 1 Juta Rumah Segera Dibangun, Prabowo Saksikan MoU Hunian dengan Investor Qatar

"Bebas (diklarifikasi) unitnya banyak. Tapi memang beliau lebih prever supaya rakyat jangan kasih yg kecil, minimal (tipe) 36," kata Fahri.

Fahri menyampaikan proyek hunian 1 juta unit akan dilakukan di seluruh Indonesia, terutama di wilayah perkotaan. Ia menjelaskan ada dua masalah perumahan di Indonesia, yakni di desa dan di perkotaan.

"Jadi gini problem perumahan di Indonesia kalau di desa itu perbaikan rumah, tapi fokus investasi kali ini adalah di kota dan problem perkotaan adalah rumah susun karena banyak daerah kumuh, daerah menumpuk," kata Fahri.

Daerah-daerah tersebut yang akan menjadi prioritas pengembangan proyek hunian 1 juta unit untuk di 98 kota.

"Ini akan menjadi orientasi pertama sehingga 98 kota di Indonesia sekaligus kita bersihkan. Pelan-pelam pinggir sungai pingngir kali yang kumuh-kumuh kita bereskan pelan-pelan tapi ini adalah komtimen pernyataan dari beliau dan grup beliau sebagai keluarga kerajaan. Itu kira-kira 1 juta yang dikomitmen ini vertical housing," tutur Fahri.

Baca Juga: Fahri Hamzah Sebut Prabowo Hadapi Jalan Terjal di Proyek 3 Juta Rumah

Proyek Hunian 1 Juta Unit

Presiden Prabowo menyaksikan penandatanganan MoU Pengembangan Proyek Hunian 1 Juta Unit. MoU diteken oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait dan investor asal Qatar, Sheikh Abdul Aziz Al Thani di Istana Merdeka.

"Sesuai arahan presiden bahwa Ini kerja sama antarpemerintah," kata Maruarar usai penandatanganan MoU di Istana Merdeka, Rabu (8/1/2024).

Maruarar menegaskan pemerintah melalui menteri-menteri terkait bekerja dalam tim yang solid untuk menyiapkan lahan yang dimiliki negara. Lahan tersebut yang akan diperuntukan untuk pengembangan proyek hunian.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait alias Ara. (Suara.com/Novian)
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait alias Ara. (Suara.com/Novian)

Ia mengatakan, nantinya pihaknya akan mengajak investor untuk bergerak ceoat memahami aturan di Indonesia.

"Kemudian juga bisa melakukan survei ke lapangan langsung karena arahan dari presiden Prabowo kita bekerja cepat aturannya seperti ini, kemudian lapangannya langsung dicek, ini terjadi berkat kepercayaan publik kepada bapak presiden yang tinggi, dan ini bukan hanya satu-satunya investor yang akan datang di bidang perumahan," tutur Maruarar.

Maruarar mengatakan pihaknya diberikan targer untuk membangun 3 juta. Ia mengatakan dalam 2 bulan 20 hari kurang lebih sudah dibangun sekitar 40 ribu rumah

Untuk Masyarakat Menengah Bawah

Ia juga mengatakan proyek hunian tersebut ditargetkan untuk masyarakat menengah bawah yang berada di wilayah perkotaan.

"Dan ini targetnya adalah untuk masyarakat Indonesia menengah bawah, dan lebih diprioritaskan untuk investor sekarangn adalah di perkotaan," kata Maruarar.

Sementara itu berkaitan dengan lokasi pengembangan proyek hunian 1 juta unit, Maruarar mengatakan lokasinya akan disurvei segera.

"Akan disurvei segera oleh Sheikh dan kita sudah siap membawa lokasi yang saya katakan tadi. Ada di Kemayoran. sekitar Senayan, sekitar Kalibata, dan nanti Pak Erick juga akan tunjukan yang idle, di bawah kereta api, Perumnas, dan PTP. Nanti dari situ lebih lanjut karena ini G2G maka negara hadir untuk menyiapkan lahan idle dan tidak bermasalah yang siap untuk dibangun," turur Maruarar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI