Rocky menegaskan bahwa kebijakan ekonomi yang berorientasi pada keadilan sosial dan keberlanjutan lingkungan harus menjadi prioritas.
"Apakah disparitas masih diteruskan, apakah oligarki masih akan jadi motor ekonomi? Itu konsekuensinya," kata dia.
Keputusan bergabung dengan BRICS diharapkan tidak hanya mengukuhkan posisi Indonesia di panggung internasional, tetapi juga mempertegas arah kebijakan ideologi nasional.
"Koperasi harus didahulukan ketimbang korporasi, supaya koperasi tidak sekedar jadi tempat penerimaan CSR dari korporasi. Korporasi harus ada juga karena sistem UUD kita mengatakan korporasi atau perusahaan swasta adalah bagian dari sistem ekonomi nasional," tutup Rocky.