Cukup 3 Menu Rekomendasi MBG: Simpel, Bergizi, dan Sulit Jadi 'Mainan' Mafia

Rabu, 08 Januari 2025 | 15:29 WIB
Cukup 3 Menu Rekomendasi MBG: Simpel, Bergizi, dan Sulit Jadi 'Mainan' Mafia
Ahli Gizi Soroti Program Makan Bergizi. [SuaraJatim/yuliharto Simons]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berbagai menu makan bergizi gratis (MBG) yang baru dimulai pada Senin (6/1/2025) kemarin menuai perhatian publik.

Sejumlah video viral di media sosial ada yang menunjukan reaksi siswa tidak menghabiskan makanannya karena tidak sesuai dengan seleranya.

Secara umum, rata-rata menu MBG berisi nasi, sayur, serta lauk protein berupa ayam atau telur atau pun tahu atau tempe. Juga dilengkapi dengan buah. Beberapa sekolah ada yang dilengkapi dengan susu, ada pula yang belum dapat.

Dokter spesialis penyakit dalam Andi Khomeini Takdir beranggapan bahwa menu MBG sebenarnya tidak perlu repot.

"Makan bergizi gratis itu sebenarnya nggak usah repot-repot. Telur rebus 2 butir plus pisang 1-2 buah plus segelas susu," kata dokter Andi seperti dikutip dari tulisannya di akun X pribadinya, Rabu (8/1/2025).

Dia menjelaskan bahwa porsi tersebut telah mencakupi nutrisi protein, lemak, serta serat. Menurutnya, menu simpel itu juga tidak akan sulit didistribusikan. Serta harganya yang relatif murah bahkan tidak mudah dikorupsi.

"Dari nilai gizi udah lumayan. Gak banyak anak yang gak suka atau nolak. Distribusinya juga mudah. Harga lebih terjangkau. Masa kadaluwarsa terukur. Sulit dimainin mafia korup," tuturnya.

Suara.com menghubungi dokter Andi melalui pesan singkat untuk mengelaborasi cuitan tersebut. Salah satunya mengenai alasan dia tidak mencantumkan menu nasi pada rekomendasi tersebut.

Menurut dokter Andi, kalau nasi sebaiknya disiapkan sendiri oleh para siswa dari rumah. Karena nasi menjadi kebutuhan primer yang harusnya tersedia di setiap rumah.

Baca Juga: Warga Semarang Senang Terlibat di Dapur Makan Bergizi Gratis: Ini Membuka Lapangan Pekerjaan

"Jadi jangan cuma diandalin dari pemerintah aja, itu udah bare minimum," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI