Suara.com - Setelah menggoda "awal zaman keemasan Amerika", Presiden terpilih AS itu telah membagikan peta baru Amerika Serikat, yang memasukkan Kanada sebagai wilayahnya. Ini terjadi beberapa jam setelah Trump mengancam akan menggunakan "kekuatan ekonomi" untuk menggabungkan Kanada ke dalam Amerika Serikat.
Melalui platform media sosialnya Truth Social, presiden AS terpilih itu membagikan peta yang menunjukkan Kanada sebagai bagian dari Amerika Serikat, dan menulis, "Oh Kanada!"
Ini terjadi beberapa jam setelah Donald Trump memperbarui tawarannya untuk menjadikan Kanada negara bagian ke-51 Amerika dan mengancam akan menggunakan "kekuatan ekonomi" untuk menggabungkan Kanada ke dalam Amerika Serikat.
Berbicara dalam konferensi pers di rumah Florida Mar-a Lago beberapa jam setelah kemenangan pemilihannya disertifikasi, Trump berkata, "Anda menyingkirkan garis yang dibuat-buat itu, dan Anda melihat seperti apa bentuknya, dan itu juga akan jauh lebih baik untuk keamanan nasional."
Baca Juga: Kontroversi Baru! Trump Usul Ubah Nama Teluk Meksiko, Jadi Apa?
"Kanada dan Amerika Serikat, itu akan sangat berarti," imbuh Trump.
Ia juga menyuarakan kekhawatiran tentang pengeluaran militer Kanada dan berkata, "Mereka memiliki militer yang sangat kecil. Mereka bergantung pada militer kita. Semuanya baik-baik saja, tetapi, Anda tahu, mereka harus membayarnya. Itu sangat tidak adil."
Ketika ditanya apakah ia akan menggunakan kekuatan militer untuk menundukkan Kanada, presiden terpilih itu berkata, "Tidak, kekuatan ekonomi."
"Berjanji untuk mengubah ekonomi dengan sangat cepat," Trump berkata, "Kita sedang mendekati fajar zaman keemasan Amerika."
Kemudian, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau membalas ancaman Trump, dengan mengatakan tidak ada kemungkinan untuk menggabungkan negara. "Tidak ada peluang sekecil apa pun bahwa Kanada akan menjadi bagian dari Amerika Serikat. Pekerja dan masyarakat di kedua negara kita mendapatkan keuntungan karena menjadi mitra dagang dan keamanan terbesar satu sama lain," tulis Trudeau di X (sebelumnya Twitter).
Baca Juga: "Bola Salju di Neraka": Respon Pedas Trudeau atas Rencana Trump Caplok Kanada