Suara.com - Kapolsek Cinangka AKP Asep dan dua anak buahnya resmi dimutasi buntut ketidakprofesionalan dalam menangani perkara. Ketiga anggota Polri ini juga bakal menjalani pemeriksaan di Bidpropam Polda Banten.
Berdasarkan Surat Telegram Kapolda Banten Nomor: ST/26/I/KEP./2025 tgl 7 Januari 2025 tentang Mutasi personel di lingkungan Polda Banten menerangkan bahwa Kapolsek Cinangka AKP AIK, Brigadir DA dan Bripka DI di mutasi ke bagian Pelayanan Markas (Yanma) Polda Banten dalam rangka pemeriksaan Bidpropam Polda Banten.
"Kapolda Banten secara tegas telah menindaklanjuti dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Kapolsek Cinangka beserta dua anggota lainnya terkait adanya dugaan ketidakprofesionalan dalam melaksanakan tugas," kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Didik Hariyanto saat dikonfirmasi, Rabu (8/1/2024).
"Mutasi ini dalam rangka pemeriksaan oleh Bidpropam Polda Banten yang dalam hal ini ketiga personel Polsek Cinangka tersebut dimutasikan ke Yanma Polda Banten," tambah Didik.
Didik menegaskan, jika pihaknya, khususnya Kapolda Banten Irjen Suyudi Ario Seto berkomitmen untuk melakukan tindakan tegas kepada para personel yang melakukan pelanggaran.
"Seusai komitmen Bapak Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto bahwa akan selalu mengedepankan pelaksanaan tugas secara profesional dan akan menindak tegas para personel Polda Banten jika terbukti melakukan pelanggaran," tandas Didik.
Sebelumnya, dua orang petugas piket Polsek Cinangka Brigadir DA dan Bripka DI mendapat laporan soal kasus penggelapan.
Korban, Agam meminta perlindungan saat dirinya melakukan pengejaran terhadap mobil rental miliknya yang digelapkan oleh komplotan penjahat.
Agam meminta perlindungan lantaran saat itu, dirinya bersama ayahnya dan sanksi lain sempat mendapat acungan pistol.
Baca Juga: Bos Rental Tewas Setelah Minta Bantuan Polisi, Anaknya Ungkap Pengakuan Mengejutkan
Namun, kedua petugas piket itu malah mengira Agam dari pihak leasing. Padahal saat itu Agam telah menunjukan bukti kepemilikan yang sag, namun terap tidak dipercaya.
Akhirnya, Agam bersama ayahnya dan sasksi lainnya melanjutkan pengejaran. Sesampainya di rest area Km 45 Tol Jakarta-Merak, ayah Agam, IA tewas ditembak.
Penembakan tersebut dilakukan oleh anggota TNI AL, KLK B. Mobil Honda Brio milik Agam, ternyata sidah berpindah tangan dari pihak penggelapan ke pihak Sertu AA, selalu pembeli mobil bodong.