Namanya mulai populer ketika ia membentuk grup lawak Empat Sekawan bersama Derry, Ginanjar, dan Eman. Berkat grup tersebut, Qomar sering tampil di televisi.
Namun ia ternyata tetap memperhatikan pendidikkannya.
Pria lulusan Magister Manajemen dari Universitas Krisnadwipayana ini pernah mengajar Sosiologi dan Antropologi di SMA Muhammadiyah Cirebon selama satu tahun pada 2000.
Qomar juga mencoba ranah politik. Pada tahun 2004, ia terpilih sebagai anggota Komisi X DPR-RI dari Fraksi Partai Demokrat, dan kembali terpilih pada tahun 2009 untuk masa jabatan lima tahun berikutnya.
Ia juga mengikuti pemilihan bupati Cirebon 2013 bersama H Subban dengan dukungan Partai Demokrat dan Gerindra, tetapi mereka gagal melaju ke putaran berikutnya.
Ia juga sempat menjabat sebagai Rektor Universitas Muhadi Setiabudi di Brebes, namun mengundurkan diri sebelum genap satu tahun menjabat.
Qomar kembali mencalonkan diri sebagai wakil bupati Cirebon pada Pilbup 2018 bersama Muhammad Lutfi dengan dukungan PKB dan NasDem. Namun, pasangan ini kalah dari petahana.
Dipenjara
Akan tetapi Nurul Qomar juga pernah mengalami masa kelam yakni dipenjara.
Ia sempat dijebloskan ke sel tahanan Lapas Brebes pada 19 Agustus 2020 karena diduga memalsukan ijazah S2 dan S3, yang digunakan sebagai syarat untuk mencalonkan diri sebagai Rektor Universitas Muhadi Setiabudi (Umus). Mantan anggota DPR RI ini ditahan atas kasus pemalsuan ijazah tersebut.