Ogah Salahkan Polisi di Kasus Bos Rental Mobil, DPR Sebut Penasihat Ahli Kapolri Blunder: Bisa Kikis Kepercayaan Publik

Rabu, 08 Januari 2025 | 10:57 WIB
Ogah Salahkan Polisi di Kasus Bos Rental Mobil, DPR Sebut Penasihat Ahli Kapolri Blunder: Bisa Kikis Kepercayaan Publik
Penasihat Ahli Kapolri, Aryanto Sutadi, menilai rekomendasi Komnas HAM soal dugaan kekerasan seksual oleh Brigadir J terhadap Putri Candrawathi melampaui wewenang mereka. (YouTube/tvOneNews)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Golkar, Rizki Faisal mengkritik pernyataan Penasihat Ahli Kapolri, Irjen Pol (Purn) Aryanto Sutadi karena dianggap makin membuat masyarakat tak lagi mempercayai institusi Polri. Hal itu menanggapi komentar Aryanto soal kasus penembakan pemilik rental mobil yang kekinian menjadi sorotan publik. 

Menurutnya, pernyataan Aryanto tersebut menjadi blunder yang merugikan citra Kapolri dan institusi Polri secara keseluruhan. 

Ia menilai, pernyataan Aryanto Sutadi tidak hanya kurang hati-hati, tetapi juga mengikis kepercayaan publik terhadap Polri, terlebih di tengah upaya institusi tersebut untuk memperkuat program Presisi yang berfokus pada responsibilitas, empati, dan keadilan bagi masyarakat. 

"Sebagai penasihat Kapolri, pernyataan yang disampaikan seharusnya mencerminkan tanggung jawab Polri sebagai pelindung dan pengayom masyarakat. Polisi harus menunjukkan keberanian dan strategi dalam menghadapi situasi seperti ini, bukan memberikan kesan seolah-olah tugas itu bisa ditunda atau diabaikan," kata Rizki kepada wartawan, Rabu (8/1/2025). 

Penyewa mobil milik bos rental mobil ditangkap di salah satu rumah kontrakan di Picung, Pandeglang, Banten. [Istimewa]
Penyewa mobil milik bos rental mobil ditangkap di salah satu rumah kontrakan di Picung, Pandeglang, Banten. [Istimewa]

Ia menegaskan, bahwa pernyataan yang kurang hati-hati dapat memberikan dampak negatif terhadap persepsi masyarakat. 

Apalagi, saat masyarakat membutuhkan perlindungan, polisi harus dilihat sebagai pihak yang sigap, tidak ragu, dan dapat diandalkan. 

"Sehingga pernyataan seperti ini justru bisa mengikis rasa kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian,” tegasnya. 

Selain itu, ia juga mengingatkan penasihat Kapolri harusnya menunjukkan profesionalisme dalam setiap pernyataan publik. Seperti, ketegasan dan kesiapan dalam menjalankan tugas justru akan menjaga wibawa Kapolri dan institusi Polri. 

"Bila ada kekhawatiran operasional, sebaiknya dijelaskan dalam bentuk rencana mitigasi risiko, bukan melalui alasan yang dapat dipersepsikan sebagai pembenaran untuk tidak bertindak,” ujarnya. 

Baca Juga: Saking Cintanya, Viral Bocah Berjersey Timnas Nangis Kejer Shin Tae-yong Dipecat, Sang Ibu: Ya Allah

Untuk itu, Rizki menyarankan agar pernyataan dari pejabat internal Polri lebih berfokus pada langkah solutif. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI