Sudah Tak Dapat Ayam, Siswa Keluhkan Menu MBG Hari Kedua di Jakbar: Telurnya Bau Kacang

Selasa, 07 Januari 2025 | 17:36 WIB
Sudah Tak Dapat Ayam, Siswa Keluhkan Menu MBG Hari Kedua di Jakbar: Telurnya Bau Kacang
Para siswa menyantap Makanan Bergizi gratis di SDN 15 Slipi, Jakarta, Senin (6/1/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang siswa berinisial N dari SMPN 1 Barunawati, Jakarta Barat, mengeluhkan soal makanan yang disajikan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kebijakan yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto ini sudah masuk hari kedua pelaksanaannya di Indonesia pada Selasa (7/1/2025).

Untuk hari ini, menu yang disajikan oleh pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah adalah nasi, sayur bayam, telur, pisang, dan susu. N mengaku tak menghabiskan makanan tersebut.

Sebab, telur orak-arik yang diberikan kepadanya terasa ada aroma kacang. Hal ini membuatnya tak selera dan memutuskan untuk tak menghabiskan makanannya.

"Nggak habis. Soalnya telurnya ada bau kacangnya," ujar N kepada Suara.com, Selasa (7/1/2025).

Baca Juga: Apa Itu Food Waste? Dikaitkan dengan Program Makan Bergizi Gratis, Ini Dampaknya

Padahal, kata N, tak ada makanan yang dibumbui dengan kacang seperti bumbu kacang pada kotak makanan yang diberikan.

"Pisang ada, bumbu kacang nggak ada," ucapnya.

Lebih lanjut, ia sendiri mengaku senang dengan program ini.

Berbeda dengan N, seorang siswa berinisial A mengaku senang dengan menu yang disajikan.

"Enak kok makanannya. Tadi habis," ungkap A.

Baca Juga: Usul Gandeng UMKM di Sekitar Sekolah, Legislator PDIP Kritik Menu Program MBG: Mestinya Sesuai Selera Anak

Pemberian makan bergizi gratis kepada para siswa sekolah dasar di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). ANTARA/Rubby Jovan.
Pemberian makan bergizi gratis kepada para siswa sekolah dasar di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). ANTARA/Rubby Jovan.

Menurut A sejak uji coba dilaksanakan sebelum libur sekolah bulan lalu, susu tak selalu ada di dalam menu. Jika pun ada, maka ada salah satu sajian yang dikurangi.

Ketika hari kedua ini ia dan pelajar lainnya dapat susu, maka tak ada tahu goreng seperti yang disajikan di hari pertama.

"Biasanya kalau ada susu jadinya ada yang diganti," katanya.

Siswa lainnya berinisial S merasa makanan yang disajiikan porsinya belum membuatnya kenyang.

"Aku makannya kan banyak jadi paling bentar lagi sudah lapar," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI