Suara.com - Lily Phillips, seorang kreator konten dewasa, kembali menghebohkan dunia maya dengan pengakuannya yang mengejutkan. Setelah viral karena menyelesaikan tantangan ekstrem tidur dengan 101 pria dalam sehari, kini ia mengutarakan perasaannya yang membuat banyak orang prihatin.
Dalam sebuah wawancara dengan podcaster Shizzo, wanita berusia 23 tahun ini mengungkapkan bahwa ia merasa kehilangan makna "harga diri" setelah menjalani berbagai tantangan yang kontroversial. Ketika ditanya mengenai rasa hormat terhadap dirinya sendiri, Lily dengan jujur menjawab, "Tidak ada, hilang begitu saja."
Pernyataannya tersebut memicu gelombang simpati dari netizen yang merasa prihatin akan kondisinya.
Lily mulai menarik perhatian publik pada Oktober lalu setelah mengunggah dokumentasi tantangannya di YouTube berjudul "I Slept With 100 Men in One Day". Dalam video berdurasi 48 menit itu, ia memperlihatkan bagaimana timnya mengatur acara tersebut, mulai dari pemeriksaan identitas hingga mengatasi pembatalan peserta di saat-saat terakhir.
Namun, yang paling mengkhawatirkan adalah ketika Lily terlihat menangis dan mengakui bahwa pengalaman itu bukan untuk mereka yang lemah.
Meskipun tantangan itu membuatnya emosional, Lily menegaskan kepada penggemarnya bahwa ia masih sehat secara fisik dan mental.
"Anda harus menonjol dengan konten yang unik," katanya dalam dokumenter tersebut.
"Karena ada begitu banyak orang di platform seperti OnlyFans." lanjutnya.
Namun, pernyataannya ini justru menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut dari sesama kreator dan penonton. Alex Le Tissier, seorang bintang film dewasa yang juga muncul dalam dokumenter itu, mengungkapkan rasa prihatinnya.
Baca Juga: Siapa Zara Dar? Tinggalkan Gelar Phd Demi Berkarier di OnlyFans
"Saya hanya merasa sedih. Saya khawatir tentang kesehatan mentalnya. Saya berharap ini hanya lelucon dan tidak benar-benar terjadi." kata Alex.
Selain perhatian dari penggemar, Lily juga berbagi pengalaman pribadi terkait kehidupannya di luar layar. Dalam percakapan dengan YouTuber Josh, ia mengungkapkan bahwa tantangan tersebut lebih berat dari yang ia bayangkan.
"Ini jauh lebih intens dari yang saya kira," ujarnya sambil menahan air mata.
Lily juga mengakui bahwa profesinya sering membuatnya merasa berbeda dari teman-temannya yang menjalani kehidupan konvensional.
"Kadang saya duduk di rumah pada hari Minggu, melihat teman-teman saya yang punya pacar, sementara saya membaca komentar-komentar negatif seperti 'tidak ada yang akan menikahimu'. Itu bisa membuat saya bertanya-tanya, apakah saya memilih jalan hidup yang salah?" ungkapnya.
Tak hanya itu, orang tua Lily pun mengaku khawatir dengan masa depan anaknya, terutama soal hubungan romantis.
"Mereka sering bertanya apakah saya akan menemukan seseorang yang mau menikahi saya. Tapi saya selalu bercanda, 'pasti ada satu pria malang di luar sana yang mau melakukannya'," katanya dengan nada ringan.
Fenomena konten ekstrem seperti yang dilakukan Lily memunculkan kekhawatiran dari para ahli keamanan siber. Demelza Luna Reaver, seorang spesialis di bidang keamanan daring dari The Cyber Helpline, memperingatkan bahwa tren ini bisa membahayakan para kreator.
"Semakin banyak informasi pribadi yang dibagikan. Tantangan seperti ini membuka peluang risiko, baik dari sisi keamanan maupun keselamatan," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa para kreator harus memastikan ada batasan yang jelas antara mereka dan pelanggan agar tidak membahayakan diri sendiri.
"Penting untuk menjaga kerahasiaan informasi pribadi dan memastikan ada pengamanan yang cukup ketika berinteraksi dengan orang asing di dunia maya," katanya.
Meski kontroversi belum mereda, Lily kini dikabarkan tengah mempersiapkan tantangan yang lebih besar—tidur dengan 1.000 pria dalam sehari. Publik dan sesama kreator terus menyoroti langkah ekstrem ini dengan berbagai pendapat, mulai dari kritik tajam hingga dukungan penuh.
Bagi Lily, hidup di dunia hiburan dewasa adalah soal menjadi berbeda.
"Saya pernah berpikir untuk menunggu sampai menikah sebelum melakukan hubungan seksual. Dulu, saya merasa itu adalah sesuatu yang spesial. Tapi setelah melakukannya, saya menyadari itu bukan hal yang luar biasa dan saya sangat menikmatinya." kata Lily.