Suara.com - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hardrian Irfani, mengatakan pihaknya yang membidangi olahraga hingga saat ini belum menerima informasi dari PSSI, soal siapa sosok pengganti Shin Tae-yong (STY). STY diketahui pada Senin (6/1) resmi diberhentikan sebagai pelatih kepala timnas Indonesia oleh PSSI.
"Kami belum menerima informasi pasti dari Menpora sekaligus PSSI mengenai pengganti STY," kata Lalu kepada Suara.com, Selasa (8/1/2025).
Kendati begitu, Lalu berharap pelatih baru Timnas pengganti STY jangan sampai memiliki beban masa lalu.
"Tentu kami berharap jangan sampai pelatih baru pengganti baru STY memiliki beban masa lalu yang nantinya akan mengganggu konsentrasi mengarsiteki timnas kita," katanya.
Baca Juga: Dilatih Patrick Kluivert, Curacao Dibantai Bahrain 4-0 di Pertandingan Uji Coba
Setelah STY dipecat, beredar kabar salah satu calon kuat pelatih timnas yang baru adalah Patrick Kluivert. Kluivert disebut mempunyai rekam jejak kurang baik, salah satunya adalah utang judi senilai Rp16 miliar.
Ia menegaskan, pengganti STY harus bisa lebih baik dan berprestasi.
"Yang jelas kami berharap pelatih timnas pengganti STY harus lebih baik," pungkasnya.
STY Dipecat
Sebelumnya, keputusan PSSI memberhentikan Shin Tae-yong terus menuai pro dan kontra. Apalagi kini PSSI disebut-sebut akan menggantikan STY dengan Patrick Kluivert yang dikabarkan mempunyai rekam jejak kurang baik.
Baca Juga: Ruud Gullit Bocorkan Pengakuan Louis Van Gaal, Positif Jadi Direktur Teknik Timnas Indonesia?
Salah satunya adalah utang judi senilai Rp16 miliar. Dikutip dari perbincangan warganet di media sosial, Kluivert konon memiliki utang hingga belasan miliar Rupiah kepada geng kriminal yang tengah diselidiki karena diduga terlibat dalam pengaturan skor pada tahun 2017.
Namun terlepas dari kontroversi Kluivert yang digadang-gadang akan menggantikan STY, proses rekrutmen pelatih Timnas Indonesia yang baru juga diwarnai dengan kritikan tajam. Bahkan Erick Thohir selaku Ketua PSSI dianggap netizen memperlihatkan sikap tidak profesional dalam proses rekrutmen tersebut.
Pasalnya Erick mengaku proses wawancara terhadap calon pelatih sengaja dilakukan pada tanggal 25 Desember 2024 alias saat Hari Natal. Padahal wawancara dilakukan di Eropa, yang notabene didominasi oleh masyarakat Nasrani yang merayakan Natal.
"Kemarin saya mendapat izin dari bapak Presiden, saya mendapat kesempatan lima hari ke sebuah negara di Eropa untuk 'buka warung', interview dan lain-lain, dari tanggal 25-30 (Desember)," ucap Erick dalam konferensi persnya pada Senin (6/1/2025).
"Bahkan sebenarnya yang saya tawarkan sengaja itu tanggal 25, yaitu hari Natal sebenarnya. Bukan saya tidak menghormati hari besar, cuma itu bagian kita juga mengetes keseriusan dan komitmen," sambungnya.
Erick yang juga rangkap jabatan sebagai Menteri BUMN itu mengaku terkesima, sebab hanya 1 dari 3 kandidat pelatih yang bersedia untuk datang ke wawancara tersebut kendati sedang merayakan Natal.
"Dari tiga pelatih, ada satu yang datang. Ini saya lihat, 'Wah ini poinnya lebih', walaupun habis interview dia pulang lagi ke negaranya, ya karena hari Natal kita harus hormati. Saya juga tidak mau memakan waktu, interview biasanya 2 jam (atau) 2,5 jam cukup saya rasa,” pungkas Erick.