Sambangi KPK, Para Aktivis Desak Kasus Korupsi yang Libatkan Jokowi dan Keluarga Diusut Tuntas

Selasa, 07 Januari 2025 | 13:43 WIB
Sambangi KPK, Para Aktivis Desak Kasus Korupsi yang Libatkan Jokowi dan Keluarga Diusut Tuntas
Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Nurani '98 mendatangi Direktorat Penerimaan Layanan Pengaduan Masyarakat (PLPM) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Suara.com/Dea)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Nurani '98 mendatangi Direktorat Penerimaan Layanan Pengaduan Masyarakat (PLPM) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Mereka meminta KPK untuk mengusut tuntas kasus dugaan korupsi yang melibatkan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya.

"Mengingatkan kembali kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), agar dalam penegakan hukum untuk memberantas korupsi tidak tebang pilih, tidak tumpul ke atas dan tajam ke bawah, siapapun sama di muka hukum termasuk mantan Presiden Joko Widodo," kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2025).

Nurani '98 mengaku ingin memantau perkembangan sejumlah kasus yang melibatkan Jokowi dan keluarga. Khususnya untuk perkara yang sebelumnya telah mereka laporkan ke Direktorat PLPM KPK.

Baca Juga: Pakar Politik Ungkap Beda "Gebrakan" Jokowi Saat Lengser dengan Jimmy Carter dan Soeharto

Terlebih, Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) memasukkan nama Jokowi dalam daftar tokoh paling korup dunia.

Adapun sejumlah kasus yang pernah dilaporkan ialah dugaan suap atau gratifikasi oleh kedua putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep dari PT SM, dugaan gratifikasi fasilitas pesawat jet yang dinikmati Kaesang, serta kasus Blok Medan yang menyeret menantu dan putri Jokowi, Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu.

"Dengan dasar itu, kami kembali mendatangi KPK agar menjalankan semua proses pemberantasan korupsi sesuai dengan asas-asas yang telah ditetapkan oleh undang-undang, termasuk dalam menindaklanjuti laporan kami," ucap Ray.

Masuk Tokoh Terkorup

Sebelumnya OCCRP merilis sejumlah nama tokoh dunia yang dianggap paling korup. Tak hanya korup, nama-nama tersebut juga dinilai melakukan kejahatan yang terorganisir.

Baca Juga: Tahu Pengganti Shin Tae-yong, Jokowi: Nggak Sah Kalau Saya Bocorkan

Meski pada akhirnya nama mantan penguasa Rezim Suriah Bashar Al-Assad yang dinobatkan sebagai orang terkorup 2024, nama Jokowi masuk daftar finalis.

Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi. [Tangkapan Layar]
Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi. [Tangkapan Layar]

Selain Jokowi, ada 4 tokoh lain yang masuk daftar finalis orang terkorup di dunia. Mereka adalah Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, serta Pengusaha India Gautam Adani.

Dalam laman resminya, OCCRP memang mengakui tidak punya bukti Jokowi melakukan korupsi. Namun, lembaga tersebut menjelaskan bahwa munculnya Jokowi dalam daftar tokoh paling korup dunia karena Jokowi dinilai telah melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Jokowi juga disebut telah menggunakan lembaga negara, dalam hal ini Mahkamah Konstitusi, untuk memuluskan jalan putra sulungnya, Gibran yang kini menjadi Wakil Presiden untuk menjadi peserta dalam Pilpres 2024.

Menanggapi itu, Jokowi menyebut bahwa sekarang banyak fitnah dan framing jahat serta tuduhan-tuduhan yang tanpa bukti.

“Yang dikorupsi apa, ya dibuktikan apa," terang dia saat ditemui, Selasa (31/12/2024) sore.

Ketika disinggung dianggap memanipulasi pemilu hingga eksploitasi sumber daya alam, Jokowi mempertanyakan itu.

"Ya apa, sumber daya alam apalagi," ucapnya.

Jokowi mengatakan bahwa sekarang ini banyak sekali fitnah, banyak sekali framing jahat. Juga banyak sekali tuduhan-tuduhan tanpa ada bukti.

Jokowi menegaskan semua orang bisa memakai kendaraan apapun, baik itu partai atau ormas untuk membuat framing jahat dan tuduhan jahat.

"Orang bisa memakai kendaraan apapun lah, bisa pakai NGO, bisa pakai partai, bisa pakai ormas untuk menuduh untuk membuat framing jahat, membuat tuduhan jahat-jahat seperti itu," tandas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI