Diburu Polisi, Ini Peran 2 Buronan RH dan IH Terkait Kasus Tewasnya Bos Rental Mobil Ilyas Abdurrahman

Selasa, 07 Januari 2025 | 12:31 WIB
Diburu Polisi, Ini Peran 2 Buronan RH dan IH Terkait Kasus Tewasnya Bos Rental Mobil Ilyas Abdurrahman
Penyewa mobil milik bos rental mobil ditangkap di salah satu rumah kontrakan di Picung, Pandeglang, Banten. [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi kekinian masih memburu dua pelaku lain yang terlibat dalam kasus penggelapan mobil rental milik Ilyas Abdurrahman (48) yang tewas ditembak di rest area KM 45 Tol Merak-Tangerang. Kekinian, dua pelaku berinisial IH dan RH yang kini masih buron itu telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) di kepolisian. 

Kapolda Banten, Irjen Suyudi mengatakan, kasus ini bermula, saat polisi menerima laporan soal penggelapan mobil pada 2 Januari lalu.

Saat itu anak korban, Agam melaporkan soal penggelapan mobil rental miliknya, yang saat itu disewa oleh AS. Mobil jenis Honda Brio berpelat B 2694 KZO ini disewa AS menggunakan identitas palsu.

“Ternyata, AS menyewa kendaraan dari CV Makmur Raya dengan menggunakan identitas palsu, berupa KTP dan Kartu Keluarga,” kata Suyudi lewat keterangannnya, Selasa (7/1/2025).

Kapolda Banten Irjen Pol. Suyudi Ario Seto. (ist)
Kapolda Banten Irjen Pol. Suyudi Ario Seto. (ist)

Usai menyewa mobil tersebut, AS menyerahkan mobil tersebut kepada IH, yang menyiapkan dokumen palsu untuk AS sebagai syarat untuk menyewa mobil.

Selain menyiapkan dokumen palsu, IH juga disebut daalang dari aksi penggelapan ini. Lantaran, IH sengaja memerintahkan AS untuk mencari unit mobil untuk digelapkan, sambil dirinya membuatkan identitas palsu.

"AS ini menyerahkan (mobil) kepada saudara IH yang masih DPO," ujar Suyudi.

Dalam perjalanannya, mobil rental yang disewa AS tersebut sempat beberapa kali berpindah tangan atau dijual. Pertama, AS menyerahkan kepada IH untuk dijual kepada RH seharga Rp23 juta. 

Selanjutnya RH yang juga masih berstatus buron kembali menjual mobil tersebut kepada IS seharga Rp33 juta. Kemudian, dari IS, kendaraan tersebut kembali dijual kepada AA,  anggota TNI AL, melalui perantara SY dengan harga Rp40 juta.

Baca Juga: Rela Mati Demi Bantu Orang Susah, Memoar Alvin Lim Sindir Deddy Corbuzier: Pakai Baju Tentara, tapi Perbuatan Lu...

Suyudi menerangkan hasil pelacakan GPS kendaraan oleh CV Makmur Raya, diketahui bahwa GPS pada mobil tersebut sebagian besar telah dinonaktifkan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI