Suara.com - Sandi Butar Butar mengalami pemutusan kontrak kerja oleh Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelematan Kota Depok. Ia menduga pemberhentian itu lantaran dirinya terlalu vokal mengkritik masalah di internal Damkar Depok.
Seiring pemutisan kontrak kerja, Sandi mengungkapkan ihwal adanya uang suap dari Damkar Depok kepada dirinya. Ia berujar upaya suap itu dilakukan beberapa kali dengan tujuan membungkam.
Adapun Sandi menerima uang suap dua kali. Uang suap diterima kali pertama pada 2021 sejak dirinya viral, sekitar Rp60 juta. Kemudian uang suap kedua diterima sekitar Rp30 juta.
Sandi mengungkapkan, selain suap ada upaya lain yang dilakukan Damkar Depok untuk membungkam kritik dirinya yang vokal. Upaya itu dilakukan dengan menawarkan Sandi status PNS atau atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Dari sejak awal saya viral kenapa saya masih terus berani speak up sampai saya ditawari untuk menjadi PNS dan PPPK sama mereka," kata Sandi saat dihubungi Suara.com, Selasa (7/1/2025).
Sandi yang berstatus kerja honorer menyatakan menolak tawaran tersebut. Ia tidak ingin menjilat ludahnya sendiri bila menerima tawaran diangkat menjadi PNS atau P3K.
"Saya tetap tolak. Saya bilang enggak mau gua. Kalau misalkan gua jadi P3K atau PNS melalui jalur itu sama gua ngejilat ludah gua sendiri," kata Sandi.
Klaim Dialirkan ke Panti Asuhan
Sandi Butar Butar mengakui menerima uang suap mencapai puluhan juta. Suap itu diberikan kepada dirinya dalam upaya membungkam mulut Sandi yang vokal memberikan kritik.
Meski menerima uang suap, Sandi menegaskan uang yang ia terima ia berikan kepada panti asuhan. Bahkan rekan-rekannya sesama petugas Damkar juga mengetahui perihal uang suap. Mereka turut membantu menyaluarkan uang tersebut ke panti asuhan.
"Saya akui saya menerima duit. Saya akui saya menerima uang suap tapi semuanya saya punya bukti dan saksi saya berikan semua ke panti asuhan," kata Sandi kepada Suara.com, Selasa.
Atas perbuatannya menerima uang suap, Sandi mengaku siap menerima segala konsekuensi. Ia bahkan mengaku siap ditangkap asalkan pemberi uang suap juga ikut ditangkap.
"Saya siap ditangkap tapi orang yang menyuap saya harus ditangkap," kata Sandi.
Kronologi Disuap Agar Bungkam
Sebelumnya, Sandi buka-bukaan soal uang suap yang ia terima mencapai puluhan juta rupiah. Sandi mengungkapkan suap tersebut ia terima saat pertama kali dirinya viral pada 2021.
Diketahui Sandi viral usai memvideokan 'Room Tour' banyak alat operasional pemadam kebakaran yang rusak di unit kerjanya di Depok.
"Saya jujur menerima duit suap. Saya jujur menerima duit suap waktu saya awal viral itu tahun 2021 saya menerima suap hampir Rp60 juta lebih," kata Sandi kepada Suara.com, Selasa.
Uang suap yang diterima, diakui Sandi ia berikan ke panti asuhan tiga agama.
"Orang kejaksaan pun tahu itu semua," ungkapnya.
Uang suap tidak hanya diterima satu kali. Kali kedua, Sandi menerima uang sekitar Rp 30 juta. Uang tersebut kemudian kembali ia bagikan kepada panti asuhan.
"Yang kedua diberikan suap lagi sekitar Rp30 juta, anak-anak semua teman-teman saya tahu. Teman teman saya yang nyari panti asuhan, yang suruh transfer semua dan teman-teman saya yang beliin sembako ke panti asuhan semua," kata Sandi.
Upaya suap itu dilakukan untuk membungkam Sandi yang memang vokal menyuarakan terkait kondisi Damkar Depok.
"Terus sering mereka memberikan suap ke saya. Terakhir November kemarin mereka mau menyuap saya untuk saya diam tapi saya tidak mau," kata Sandi.
Sandi mengungkapkan bahwa pemberi yang suap kepada dirinya adalah pejabat-pejabat dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok.
"Pejabat. Bendahara, kepala UPT, kasi, kabid. Iya betul (Dinas Damkar Depok)," kata Sandi.
Minta Tolong Prabowo
Terkait pemutusan kontrak kerja itu, Sandi pun akhirnya mengakui jika dirinya pernah menerima suap. Bahkan, dia pun sempat meminta pertolongan kepada Presiden Prabowo Subianto lewat rekaman video yang kini viral di dunia maya.
Dalam video itu, Sandi turut membentangkan poster berisi tulisan tangan yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto. Sandi membuat pengakuan ihwal dirinya merima suap dan maminta agar ia maupun pemberi suap ditangkap.
"Kepada Bapak Prabowo, tolong saya pak. Saya jujur sejujur-jujurnya. Tangkap saya dan orang yang menyuap saya. Saya akui saya menerima uang suap. Tetapi saya memberikan uang suap tersebut ke panti asuhan dan tempat ibadah juga anggota lainnya," tutur Sandi.
"Pak, tangkap saya pak dan orang yang menyuap saya pak," tandasnya.
Viral Kritik Damkar Depok
Viral di media sosial yang memperlihatkan salah satu petugas Damkar yang memberikan kritikan kepada Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok, Jawa Barat.
Video viral tersebut tersebar di media sosial salah satunya diunggah akun instagram @broron. Terlihat petugas damkar dengan panggilan Sandi Butar Butar memvideokan 'Room Tour' alat operasional pemadam kebakaran di unit kerjanya banyak yang rusak.
Sandi Butar Butar melalui video yang viral, mengaku tidak gentar dengan adanya panggilan. Ia berharap atasannya itu tidak perlu memanggil teman-temannya.
"Untuk para pejabat Dinas Pemadam Kebakaran, Anda harus berjiwa besar dan berjiwa kesatria, untuk tidak memanggil teman-teman saya. Limpahkan kesalahan kepada saya, saya siap menanggungnya," kata Sandi dalam video tersebut dikutip, Minggu (21/7/2024).